Malam 1 Suro Adalah? Dianggap Keramat Bagi Masyarakat Jawa

Arbi Anugrah
MALAM 1 Suro bagi masyarakat Jawa dianggap sebagai malam yang sakral dan sering digunakan untuk melakukan ritual malam 1 Suro. Foto istimewa

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Malam 1 Suro adalah hari yang dianggap keramat dan sakral bagi sebagian masyarakat Jawa. Malam 1 Suro 2024 jatuh pada malam ini Sabtu, 6 Juli 2024. 

Malam 1 Suro dalam kalender hijriah sendiri jatuh bersamaan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah. Hari ini Sabtu, Juli 2024 merupakan tanggal 29 Dzulhijjah 1445 Hijriah. Sedangkan memasuki waktu magrib nanti, masuklah 1 Muharram 1446 Hijriah, atau tahun baru Islam.

Lantas, malam 1 Suro adalah? Ini sejarah dan asal usul yang dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai hari yang dianggap sangat sakral dan keramat serta memiliki keistimewaan tersendiri.

Malam 1 Suro Adalah

Malam Satu Suro sangat istimewa bagi umat muslim ataupun masyarakat Jawa, sebab bersamaan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram.

Untuk masyarakat Jawa, penyebutan bulan Muharram biasa menggunakan istilah Suro atau Sura. Penyebutan Suro ini sendiri berasal dari bahasa Arab, Asyura, yang berarti sepuluh. 

Akan tetapi dalam bahasa Jawa, istilah ini dilafalkan menjadi Suro oleh masyarakat Jawa, bahkan di beberapa daerah di Indonesia, penyebutannya lebih dikenal sebagai Suran.

Dalam perayaan malam 1 Suro biasanya dilakukan pada malam hari seusai waktu Magrib, atau di hari sebelum 1 Suro atau 1 Muharam.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa, pergantian hari dalam malam 1 Suro itu dimulai setelah matahari terbenam pada hari sebelumnya. Oleh karena itu, 1 Suro 2024 jatuh pada hari Minggu 7 Juli 2024, sehingga malam 1 Suro sendiri terjadi pada malam harinya, yakni pada malam Sabtu 6 Juli 2024.

Sejarah Malam 1 Suro

Sejarah 1 Suro seperti yang diterbitkan dalam buku Yudhistira, kalendar Jawa ini mulai berlaku sejak tanggal 8 Juli yang bertepatan dengan 1 Muharram 1403 Hijiriah.

Sejarah Malam 1 Suro seperti dirangkum dari berbagai sumber sudah ada sejak zaman Sultan Agung yang memperingati 1 Muharram. Dalam penanggalan di tahun hijriah ini sendiri kemudian diadopsi oleh masyarakat Jawa pada abad ke 17 dan ditetapkan oleh Sultan Agung sebagai penanggalan Aboge.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network