JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Perjuangan Rio Waida di Olimpiade Paris 2024 terhenti di babak kedua setelah kalah dari wakil Afrika Selatan, Jordy Smith, pada Senin pagi (29/7/2024).
Berselancar di Pantai Teahupo'o, Tahiti, Kepulauan Polinesia Prancis, Rio mencatatkan dua percobaan terbaik dengan total 5,40 poin, yaitu 4,67 pada gelombang pertama dan 0,73 pada gelombang kedua.
Sementara itu, Jordy Smith mengumpulkan 9,50 poin dari tujuh percobaan, dengan poin terbaiknya 5,50 dan 4,00.
Selama 30 menit di heat ketiga, Rio Waida tampak kesulitan menemukan ombak terbaik. Dengan hasil ini, peselancar berusia 24 tahun tersebut harus mengakhiri perjuangannya di Olimpiade 2024.
Profil dan Biodata Rio Waida
Rio Waida lahir pada 25 Januari 2000. Pada tahun 2019, ia meraih medali perak untuk Indonesia di Pesta Olahraga Asia Tenggara di Filipina, sedangkan medali emas diraih oleh sesama peselancar Indonesia, Oney Anwar.
Pada tahun 2020, Rio mewakili Indonesia di Olimpiade Musim Panas di Tokyo. Ia berhasil lolos kualifikasi Olimpiade melalui International Surfing Association (ISA) setelah meraih posisi kedua di 2019 ISA World Surfing Games di Miyazaki, Jepang.
Kehidupan Awal
Rio lahir dari ayah berkewarganegaraan Indonesia dan ibu Jepang di Prefektur Saitama, Jepang. Ia bersama orang tuanya tinggal di Jepang hingga usia 5 tahun, kemudian pindah dan menetap di Bali, Indonesia.
Karier
Pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Rio mewakili Indonesia di ajang tersebut. Tiket Olimpiade sebenarnya diperoleh peselancar Jepang, Shun Murakami, yang menjadi juara di 2019 ISA World Surfing Games. Namun, menurut aturan kualifikasi Olimpiade, satu negara hanya boleh diwakili dua peselancar. Jadi, tiket yang semula untuk Jepang tersebut dialokasikan kepada Rio Waida.
Jepang diwakili oleh Kanoa Igarashi yang lolos melalui peringkat 10 besar Liga Surfing Dunia (WSL) 2019, dan Hiroto Ohhara yang mengalahkan Shun Murakami pada 2021 ISA World Surfing Games.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait