ISTANBUL, iNews.id - Turkiye mengundang Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk berpidato di parlemen. Selain itu, parlemen juga mengundang Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya.
Media Turkiye pekan lalu melaporkan bahwa Abbas sebenarnya diundang untuk berpidato di parlemen Turkiye bersamaan dengan pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Kongres AS pada 24 Juli lalu. Namun, Abbas membatalkan kehadirannya tanpa alasan yang jelas.
Kemudian pada Sabtu lalu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menuntut permintaan maaf dari Abbas atas penolakannya. Erdogan bahkan menyebut Abbas tidak bisa mewakili Palestina dengan sikapnya seperti itu.
Media kemudian melaporkan bahwa Abbas menolak berpidato di parlemen Turkiye karena alasan kesehatan. Duta Besar Palestina untuk Turkiye, Faed Mustafa, pada Minggu lalu memastikan bahwa Abbas akan menerima undangan tersebut, namun belum menentukan tanggalnya.
Surat kabar Turkiye, Yeni Safak melaporkan bahwa jika Abbas jadi berpidato di parlemen, yang juga dihadiri Haniya, hal itu bisa menjadi dasar bagi langkah diplomatik untuk menyatukan bangsa Palestina.
Yeni Safak, mengutip sumber yang mengetahui perkembangan informasi ini, melaporkan bahwa Haniya akan menghadiri pidato itu.
Hamas dan Fatah, faksi Palestina yang dipimpin Abbas, pekan lalu sepakat untuk melakukan rekonsiliasi mengakhiri perseteruan yang sudah berlangsung puluhan tahun. Rekonsiliasi yang juga diikuti faksi-faksi Palestina lainnya itu berlangsung dengan ditengahi oleh China.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait
