CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Kekeringan pada musim kemarau yang menyebabkan krisis air bersih di Cilacap, semakin meluas. Sementara itu, di Banyumas, ribuan warga telah menerima pasokan air bersih dari BPBD setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, mengungkapkan bahwa krisis air bersih telah mempengaruhi 4.206 jiwa atau 1.173 keluarga.
"Krisis air bersih di Cilacap telah melanda 10 desa di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Kawunganten, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari, Jeruklegi, dan Kampung Laut," jelas Budi.
Menurutnya, jumlah air yang telah disuplai untuk masyarakat mencapai 21 tangki atau 105 ribu liter.
"Hari ini juga masih ada suplai untuk beberapa wilayah yang mengalami krisis air bersih. BPBD siap untuk memasok kebutuhan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan," ujarnya.
Di Banyumas, krisis air bersih juga telah melanda tiga desa di tiga kecamatan.
"Desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Kamulyan di Kecamatan Tambak, Desa Randegan di Kecamatan Wangon, dan Desa Kediri di Kecamatan Karanglewas. Jumlah yang mengalami krisis air bersih mencapai 1.459 jiwa atau 389 keluarga," jelas Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho.
Menurut Budi, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih untuk membantu warga di desa-desa yang mengalami kekeringan tersebut.
"Masyarakat yang mengalami krisis air bersih dapat menghubungi BPBD. Kami akan memasok kebutuhan air bersih. Kami juga telah menyiapkan armada untuk menyuplainya," katanya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait