Tujuannya demi menjamin roda Pemerintahan RI tetap berjalan. Bapak Pramuka Indonesia itu begitu peduli dan rela mengorbankan harta miliknya demi kelangsungan hidup Indonesia.
Bahkan, karena Indonesia tak punya apa-apa, maka seluruh pembiayaan pemerintahan ditanggung oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Ada kisah menyebutkan, saat itu Soekarno menyuruh stafnya untuk menyiapkan kuitansi sebagai tanda utang, tetapi Sri Sultan HB IX menolak.
Dengan modal tersebut, Soekarno-Hatta sukses menjalankan roda pemerintahannya, terus hidup, tumbuh dan semakin kuat. Sampai sekarang. Hal itu dikutip dari jogjaprov.go.id, dengan judul "4 Januari, Heroiknya Jogja Selamatkan Indonesia".
Kejadian itu terjadi di saat pemerintahan baru Indonesia yang baru berjalan tiba-tiba dihadang rintangan dengan datangnya Belanda yang ingin kembali berkuasa. Belanda rupanya tidak ingin melepaskan Indonesia begitu saja, baik secara diplomatik maupun militer.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait