"Sebanyak 94 desa di Kebumen tergolong rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau, sehingga kami masih memerlukan lebih banyak stok air bersih untuk masyarakat," ungkapnya.
Udi Cahyono menambahkan bahwa banyaknya daerah yang mengalami kesulitan air bersih disebabkan oleh sumber air yang kurang terawat atau lokasinya yang jauh dari pemukiman. Ia mengajak masyarakat untuk turut menjaga dan merawat sumber mata air di sekitar permukiman mereka.
"Jika sumber air di sekitar permukiman dipelihara dengan baik, maka kebutuhan akan pengiriman air bersih dapat diminimalisir," katanya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih, Udi menyarankan untuk langsung menghubungi atau berkoordinasi dengan kantor BPBD. Tim BPBD akan melakukan peninjauan di lapangan sebelum melakukan pengiriman air bersih.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait