"Kami optimis bisa memenuhi permintaan pembeli di Mesir dikarenakan ada kerja sama dengan para petani. Selain petani yang berada di Purbalingga juga kerja sama dengan petani di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, terutama dearah Temanggung," katanya.
Sedangkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Agus Winarno yang juga mewakili Bupati Purbalingga mengatakan dengan adanya ekspor kopi ke Mesir ini sangat membanggakan. Sekaligus bisa memotivasi petani untuk tetap menanam kopi yang mana kopi bisa menjadi tanaman untuk reboisasi.
"Kecamatan Karangmoncol, Rembang dan Karangjambu bisa menjadi centra kopi robusta di Purbalingga. Masyarakat sekitar hutan bisa bekerjasama dengan perhutani untuk mengalihkan tanaman kapolaganya dengan tanaman kopi," ujarnya.
Walaupun masih pandemi lanjut Agus, ekspor kopi merupakan salah satu cara pemulihan roda ekonomi masyarakat desa. Walaupun hidup di desa dengan adanya ekspor menjadikan warga desa berpenghasilan kota.
"Kami berharap ekspor ini akan terus kontinyu dan bertambah jumlahnya, dari 2 kontainer kedepannya bisa menjadi 3,4,5 dan seterusnya," pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait