Media sosial dipenuhi dengan foto dan video yang menunjukkan ledakan pager yang terjadi di saku dan tangan orang-orang di seluruh Lebanon. Beberapa klip juga memperlihatkan orang-orang yang terluka dirawat di rumah sakit. Hizbullah menyebut insiden ini sebagai "pelanggaran keamanan terbesar" dalam hampir setahun dan menyalahkan Israel.
Setelah konflik antara Israel dan pejuang Gaza meletus tahun lalu, kelompok ini beralih dari penggunaan ponsel pintar ke pager untuk komunikasi, dengan alasan kekhawatiran akan peretasan perangkat oleh Israel.
Hizbullah dan militer Israel telah saling menyerang selama hampir setahun, dengan Hizbullah memberikan dukungan kepada Hamas yang berbasis di Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menyerang target di Lebanon, menewaskan sejumlah anggota senior Hizbullah, termasuk Fuad Shukr yang tewas dalam serangan udara di Beirut pada akhir Juli. Pejabat Israel dilaporkan mengancam Hizbullah dengan respons militer yang menghancurkan jika terjadi eskalasi lebih lanjut.
Iran telah mengancam Israel dengan "perang yang menghancurkan" jika menyerang Lebanon. Hizbullah juga mengeluarkan peringatan keras pekan lalu, menyatakan bahwa perang total akan menyebabkan "kerugian besar di kedua belah pihak" dan lebih banyak pengungsi.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait