Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia: London Harus Dijatuhkan Bom agar Inggris Raya Tenggelam

Muhaimin
Wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyerukan militer negaranya untuk menenggelamkan Inggris Raya, dengan menjatuhkan bom di London. Foto: ist

MOSKOW, iNewsPurwokerto.id - Wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyerukan militer negaranya untuk menenggelamkan Inggris Raya.

Dmitry Medvedev yang juga mantan Presiden Rusia itu, jika Inggris Raya tenggelam maka masalah Moskow dengan London bakal selesai. 

Komentar keras sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu, merespons pernyataan juara ski terkenal asal Rusia, Elena Vyalbe. 

Dalam wawancara dengan NEWS.ru, juara Olimpiade tiga kali dan kepala Federasi Ski Lintas Alam Rusia, Elena Vyalbe, mengecam Barat yang melarang atlet Rusia dari sebagian besar turnamen olahraga internasional sebagai respons terhadap perang Rusia-Ukraina.

"Jika kami menjatuhkan bom di pusat kota London, semua ini akan berakhir dan kami akan diizinkan untuk bertanding di mana saja," ungkap Vyalbe.

Medvedev, yang terkenal dengan komentarnya yang tajam di media sosial, berpendapat ada cara yang lebih efektif untuk menangani masalah tersebut daripada dengan kekerasan.

“Pemain ski terkenal kita, Elena Vyalbe, menyarankan untuk menjatuhkan bom di London. Dia benar, tetapi kita perlu menyelesaikan masalah ini secara radikal dan menghancurkan pulau Anglo-Saxon yang terkutuk itu,” kata Medvedev, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (7/10/2024).

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut apakah "masalah" yang dimaksud berkaitan dengan olahraga atau hubungan Rusia dengan Inggris secara umum. Inggris dan NATO telah mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia, memberikan bantuan keuangan dan militer kepada Kyiv serta menjatuhkan sanksi kepada Moskow.

London termasuk salah satu dari 30 negara yang mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mempertahankan larangan terhadap atlet Rusia dan Belarusia ketika mengusulkan agar mereka dapat berpartisipasi di Olimpiade Musim Panas tahun ini.

Sebagian besar organisasi olahraga berbasis di Barat melarang Rusia dan Belarusia berkompetisi di turnamen internasional segera setelah perang Ukraina dimulai pada tahun 2022, termasuk IOC, FIFA, FIDE, dan lainnya.

Moskow secara konsisten mengkritik pembatasan tersebut. Dalam wawancaranya, Vyalbe menyebut IOC sebagai "tumpukan sampah."

"Yang terlibat dalam olahraga ini entah apa, tapi jelas bukan olahraga yang jujur," katanya.

"Meskipun olahraga selalu terkait dengan politik, larangan besar-besaran terhadap atlet karena alasan politik tidak lagi mencerminkan nilai-nilai olahraga," jelasnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network