“Ruh belajar sepanjang hayat adalah ketekunan dan ketulusan dalam mencari ilmu, dengan memahami bahwa belajar bukan sekadar mencari jawaban, melainkan menyusun pemahaman yang lebih kaya dan mendalam. Ilmu tidak pernah habis untuk digali, dan setiap pengetahuan baru adalah modal untuk terus berkarya dan memberikan manfaat,” ujar Prof Surjono dengan semangat.
Langkah yang diambil Prof Surjono membuktikan bahwa usia dan profesi bukanlah hambatan untuk terus belajar. Sebagai seorang ilmuwan sekaligus akademisi, beliau menunjukkan bahwa mendalami bidang baru justru memperluas kontribusi dan perspektif.
Hal ini menjadi inspirasi di tengah tantangan zaman yang membutuhkan adaptasi, pembaruan wawasan, dan komitmen untuk terus berkembang.
Wisuda bukan sekadar pencapaian akademik pribadi bagi Prof Surjono. Lebih dari itu, ini adalah simbol dari semangat belajar sepanjang hayat yang menjadi prinsip hidupnya.
"Pada akhirnya, belajar sepanjang hayat adalah panggilan untuk menjalani hidup yang berdaya guna, terbuka pada pengetahuan baru, dan siap memberikan kontribusi positif di setiap tahap kehidupan. Ini adalah perjalanan menuju versi terbaik diri kita, yang terus berkembang dengan semangat dan ketulusan tanpa akhir," tutupnya mengakhiri perbincangan di UT Bogor.
Semangat dan dedikasi Prof Surjono adalah bukti bahwa belajar adalah perjalanan tanpa akhir, yang selalu membuka peluang untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Sebuah kisah yang inspiratif.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait