Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Antony Sugiarto, menyebutkan bahwa 301 desa di Banyumas telah mengikutsertakan perangkat desanya dalam BPJS Ketenagakerjaan. Namun, masih ada desa yang menghadapi kendala pendanaan. Desa Tipar Kidul dianggap sebagai contoh sukses karena melibatkan CSR dalam pendanaannya.
Menurut Antony, LKD memiliki peran penting dalam kemajuan desa. "Relawan Posyandu dan PKK, misalnya, berkontribusi besar dalam menangani stunting dan kesehatan ibu hamil. Perlindungan sosial bagi mereka sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga saat terjadi musibah," ujarnya.
Rosalina Agustin, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, menambahkan bahwa peserta berhak atas berbagai manfaat. Misalnya, santunan kematian sebesar Rp42 juta, termasuk santunan pemakaman, tunjangan berkala, serta bantuan beasiswa hingga Rp174 juta untuk dua anak dari peserta yang meninggal dunia.
Rosalina menekankan pentingnya sosialisasi untuk meningkatkan kepesertaan, yang saat ini baru mencapai 31% dari target 36% di Banyumas. "Kami terus berupaya meningkatkan kepesertaan dengan roadshow dan edukasi ke desa-desa," jelasnya.
Inisiatif Desa Tipar Kidul menjadi bukti bahwa kolaborasi pemerintah desa, BPJS Ketenagakerjaan, dan pihak ketiga dapat menciptakan sistem perlindungan sosial yang efektif dan berkelanjutan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait