"Dengan segala kerendahan hati, kami meminta Gus @gusmiftah untuk meminta maaf kepada bapak penjual es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @Prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih," tulis akun tersebut.
Dalam unggahannya, Partai Gerindra juga membagikan video pernyataan Prabowo Subianto yang menegaskan pentingnya menghormati para pekerja kecil, termasuk pedagang kaki lima.
“Saya sangat hormat kepada pedagang kaki lima, tukang ojol, tukang bakso. Mereka bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga mereka. Itu pekerjaan yang mulia, jujur, dan halal,” ujar Prabowo dengan tegas.
Peristiwa ini bermula ketika Gus Miftah berbicara kepada seorang pedagang es teh dalam acara Magelang Bersholawat. Candaan yang dilontarkannya dinilai tidak pantas oleh banyak pihak.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," ujar Gus Miftah.
Meskipun nada ucapannya ringan, banyak masyarakat menganggap bahwa komentar tersebut merendahkan profesi pedagang kecil yang bekerja keras mencari nafkah.
Sebagai tokoh agama dengan pengaruh besar, Gus Miftah diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam berbicara, karena ucapannya memiliki dampak yang luas di masyarakat.
Editor : Elde Joyosemito
Artikel Terkait