JAKARTA, iNews.id - Hari Kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus bagi masyarakat Indonesia merupakan momen kemenangan dan sukacita. Biasanya, HUT RI ini dirayakan dengan meriah.
Selain upacara mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan, Hari Kemerdekaan juga kerap diwarnai aneka kegiatan perlombaan ‘Agustusan’, salah satunya adalah balap karung.
Balap karung adalah perlombaan Agustusan di mana para pesertanya, umumnya anak-anak, diminta untuk memasukkan bagian bawah tubuhnya ke dalam karung tebal dan berlomba mencapai garis akhir dengan cara melompat.
Dirangkum iNews.id pada Jumat (13/7/2021), balap karung berasal dari zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Awalnya, balap karung adalah permainan yang dibawa oleh misionaris Belanda ke sekolah-sekolah dan instansi bentukan Belanda.
Karena menarik dan mudah ditiru, akhirnya banyak juga masyarakat Indonesia yang mengadakan perlombaan balap karung sendiri; dan kegiatan ini pun berlanjut hingga Indonesia berhasil merampas kemerdekaan.
Tak hanya satu versi, ada juga yang mengatakan balap karung berasal dari rasa kesal masyarakat kalangan bawah Indonesia pada masa penjajahan yang tak mampu membeli pakaian. Alhasil, kebanyakan orang harus mengenakan karung sebagai penutup tubuh.
Beberapa orang yang terlalu malas membolongi karung pun memutuskan untuk menginjak bagian bawah karung saja dan berjalan dengan melompat. Meski mulanya dilihat sebagai bentuk protes, akhirnya kegiatan melompat di dalam karung ini perlahan memunculkan permainan yang memiliki peraturannya sendiri.
Terlepas dari asal-usulnya, lomba balap karung kini menjadi salah satu kegiatan pokok yang ada di deretan perlombaan Agustusan. Selain menarik ditonton, lomba balap karung melatih kerja keras, kegigihan, dan sportivitas pada anak-anak.
Selain di Indonesia dan Belanda, lomba balap karung juga kerap digelar di negara lain seperti Spanyol atau India. Bedanya, lomba balap karung ini diadakan ketika musim panas tiba.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait