"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cakap berbahasa tetapi juga memiliki pemahaman budaya yang luas, sehingga mampu menjadi jembatan antara Indonesia dan Tiongkok," tambah Yudi.
Pagelaran seni dari Puhua School. (Foto: iNewsPurwokerto)
Ia mengungkapkan, pendirian Pusat Bahasa Mandarin ini didukung oleh Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Beijing, Pemerintah Kabupaten Banyumas, dan Komisi C DPRD Jawa Tengah.
Dari pihak Tiongkok, kerja sama dilakukan dengan Baoding Highschool Education Group dan Universitas Baoding. Pada akhir tahun 2024, permohonan Puhua School disetujui oleh China’s International Education Foundation di bawah Kementerian Pendidikan Tiongkok.
Di Puhua School, Pusat Bahasa Mandarin dipimpin oleh dua direktur, yaitu Direktur Pusat Bahasa Mandarin Indonesia, Lyu Xiaoqian, dan Direktur Pusat Bahasa Mandarin Tiongkok, Zhang Jinghuo.
Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, menyampaikan apresiasinya atas pendirian pusat ini. "Bahasa Mandarin kini menjadi salah satu kebutuhan utama di dunia kerja. Dengan adanya pusat ini, kami berharap kolaborasi di bidang pendidikan dapat memberikan manfaat besar bagi Banyumas dan sekitarnya," ujarnya.
Atase Pendidikan KBRI Tiongkok, Yudhil Chatim, menegaskan bahwa Pusat Bahasa Mandarin ini merupakan yang pertama di Indonesia pada tingkat non-universitas.
"Saya menyambut baik hadirnya pusat ini. Dengan keberadaan Pusat Bahasa Mandarin, kita dapat lebih memahami dan mendalami bahasa serta budaya Tiongkok. Hal ini sangat penting, mengingat Tiongkok merupakan salah satu mitra strategis Indonesia," tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait