PORT-AU-PRINCE, iNews.id – Tidak kurang dari 227 orang tewas akibat gempa Magnitudo 7,2 yang mengguncang Haiti, Sabtu (14/8/2021). Sedangkan atusan orang juga dikabarkan hilang dan luka-luka.
Gempa yang mengguncang Haiti tersebut tidak hanya terjadi sekali, namun diikuti serangkaian gempa susulan. Pusat gempa berada 8 km dari Kota Petit Trou de Nippes, sekitar 150 km sebelah barat ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Menurut USGS atau Survei Geologi AS episentrum gempa tercatat pada kedalaman 10 km. Gempa kali ini lebih besar dan lebih dangkal dibanding kejadian serupa 11 tahun lalu yang mencapai Magnitudo 7. Berdasarkan keterangan para saksi, gempa terjadi sekitar pukul 08.30 pagi waktu setempat.
Di ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, gempa sangat terasa tetapi tampaknya tidak menyebabkan kerusakan besar. Namun, layanan perlindungan sipil Haiti mengatakan korban tewas mencapai 227 orang.
Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry menyatakan keadaan darurat selama sebulan Banyak bangunan runtuh atau menderita kerusakan besar.
Pihak berwenang setempat kini masih mencari korban yang selamat. "Saya melihat mayat-mayat ditarik keluar dari puing-puing, terluka dan mungkin orang mati," kata warga Les Cayes, Jean Marie Simon (38).
Beruntung keluarga Simon selamat. Saat itu, anak dan istrinya yang tengah mandi segera berlari ke luar rumah telanjang sebelum rumah mereka hancur.
Simon yang mengetahuinya segera memberi mereka baju. Kini mereka mengungsi di halaman sebuah gereja bersama warga lain. “Ada banyak gempa susulan. Setiap kali bergetar, orang-orang berlari dan berteriak. Kaki masih gemetar," katanya.
Di Les Cayes, penduduk setempat mengatakan air sempat membanjiri kota pesisir. Ini memicu kepanikan di tengah ketakutan akan tsunami.
Beruntung air tersebut segera surut. Media Haiti melaporkan beberapa orang di sepanjang pantai telah melarikan diri ke pegunungan. Sistem peringatan Tsunami AS mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa. Namun kini mereka telah mencabut peringatan tersebut.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait