JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Sosok Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono lekat dengan citra seorang pejuang tangguh. Namun, siapa sangka, dalam urusan asmara, ia membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk meluluhkan hati wanita pujaannya, Tati Mulya. Benih-benih cinta mereka tumbuh di dojo karate yang dipimpin oleh Sensei Latif.
Hendropriyono, yang kala itu menghuni asrama Kopassus TNI AD, tak sengaja mendengar percakapan telepon Sensei Latif dengan Tati yang mengajaknya berlatih. Suara wanita yang asing itu membangkitkan rasa ingin tahunya, hingga ia bertekad untuk mencari tahu siapa Tati.
Pertemuan pertama itu meninggalkan kesan mendalam bagi Hendropriyono, yang di kemudian hari memimpin Kopassus. Ia langsung jatuh cinta pada Tati. Namun, cinta bertepuk sebelah tangan. Meski demikian, Hendropriyono tak kehilangan akal dan terus mencari cara untuk memikat Tati. Momen penting itu tiba saat Tati mengikuti ujian kenaikan sabuk karate.
Hendropriyono yang bertugas mengawasi long march sejauh 57 km dari Ambarawa ke Magelang, meminjamkan topinya kepada Tati melalui Sensei Latif agar terhindar dari terik matahari. Perhatian kecil itu ternyata menyentuh hati Tati.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait