PURWOKERTO, iNews.id - Pemilihan Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto digelar pada Kamis (24/3/2022) hari ini. Sesuai jadwal, dilaksanakan Rapat Senat Universitas secara tertutup dan dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Berdasarkan jadwal yang diterima oleh iNews Purwokerto yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Senat Prof.Dr. Agus Suroso, M.S., agenda pemilihan rektor Unsoed bakal dimulai jam 10.00 WIB dan dijadwalkan rampung jam 13.00 WIB.
Ketiga calon rektor yang telah ditetapkan dan bakal mengikuti pemilihan adalah Dr.Ir.V. Prihananto, M.Si yang kini sebagai Wakil Rektor 4 Unsoed, kemudian Prof.Dr.Ir.Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr dengan jabatan sekarang adalah Wakil Rektor 1 serta Prof.Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P.,Ph.D yang merupakan profesor pemiliaan tanaman.
Menurut Kasubkor Humas dan Protokol Unsoed Hermawan Prasojo, sesuai dengan Peraturan Senat Universitas Jenderal Soedirman Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Pengangkatan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Masa Jabatan 2022-2026, maka akan dilakukan pemilihan rektor secara langsung.
“Sesuai dengan aturan tersebut, suara Senat Universitas sebanyak 65%. Sedangkan 35% lainnya adalah hak suara menteri. Persentase dihitung dari hal suara yang hadir,”jelas Hermawan kepada iNews Purwokerto pada Rabu (22/3/2022) malam.
Lalu, bagaimana harapan mahasiswa? UKM Riset dan Kajian Ilmiah Rhizome FISIP Unsoed telah merilis hasil survei “Persepsi Mahasiswa Unsoed Terhadap Pemilihan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2022” pada Sabtu (19/3/2022).
“Untuk karakter/sifat rektor yang ideal yaitu, jujur atau berintegritas (27,3%), bersih dari korupsi (16,3 %), peduli terhadap mahasiswa (15,8%), adil (14%), berpengalaman (12%), tegas (8,2%), kreatif dan inovatif (6,4%), lainnya (0,07 %),”jelas Ketua UKM Rhizome Lauren Vanesa.
Pada bagian lain, mahasiswa juga menyoroti permasalahan pokok di Unsoed. “Permasalahan pokok Unsoed saat ini adalah kurangnya respon rektor dalam menyerap aspirasi mahasiswa (19,64%), mahalnya UKT dan Uang Pangkal (16,58%).Kemudian lambatnya penyerapan lulusan unsoed di dunia kerja (16,07%), pembangunan atau pemenuhan fasilitas yang tidak merata (14,03%), lambatnya pelayanan administrasi Unsoed (12,75 %), prestasi akademik Unsoed menurun (11,22%), dan maraknya kekerasan seksual di Unsoed (9,69%),”jelas Lauren.
Terkait pemilihan rektor, sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui adanya kegiatan pemilihan rektor (51,3%). Dalam hal ini perlu dilakukan penyebaran informasi atau sosialisasi secara massif agar seluruh civitas akademik Unsoed mengetahui proses kegiatan pemilihan rektor.
Baik melalui platform digital maupun tatap muka secara langsung. Adapun bakal calon Rektor Unsoed yang memiliki tingkat popularitas paling tinggi yaitu, Prof. Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP., Ph.D (40,57 %). Diikuti oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Shodiq, M.Sc.Agr (31,7 %), Dr. Ir. Prihananto, M.Si (32,15 %), dan Prof. Dr. Ade Maman sebesar (24,75 %).
Dalam survei ini, juga menanyakan terkait pilihan mahasiswa (jika diberikan hak pilih) hasilnya bakal calon rektor Unsoed dengan tingkat elektabilitas tertinggi yaitu, Prof. Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP., Ph.D (38,01 %). Diikuti oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Shodiq, M.Sc.Agr (28,57 %,) Prof. Dr. Ade Maman (20,91%) dan Dr. Ir. Prihananto, M.Si (12,5 %).
Ada beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh para mahasiswa. Yakni mengadakan forum aspirasi mahasiswa secara rutin sebagai wadah untuk mendengarkan keluh kesah terkait permasalahan yang ada. Pemerataan pembangunan fasilitas per fakultas di Universitas. Merealisasikan penyesuaian UKT dan penghapusan uang pangkal. Mempercepat proses pelayanan administrasi kepada mahasiswa. Mengoptimalkan peran unit layanan dan pengaduan kekerasan seksual di setiap fakultas maupun universitas.
“Selain itu, juga meningkatkan produktivitas riset (mahasiswa/dosen) di tingkat fakultas dan universitas. Mengoptimalkan pusat karir di Unsoed baik tingkat fakultas maupun universitas,”ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait