Ia menegaskan, tujuan utama program ini adalah membentuk mental dan fisik yang sehat bagi remaja, bukan menjadikan mereka militer.
"Kita ingin mereka menjadi anak-anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan eksimer, tidak minum ciu, yang itu obat-obatan itu marak di mana-mana," tegasnya.
Untuk tahap awal, sebanyak 30 hingga 40 barak telah disiapkan oleh TNI sebagai lokasi pembinaan. Proses seleksi peserta program ini akan dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
Dedi menjelaskan, siswa akan menjalani masa pembinaan selama enam bulan. Selama periode itu, mereka tidak akan mengikuti sekolah reguler, melainkan fokus pada pembentukan karakter. Uniknya, siswa tidak akan datang sendiri ke barak, anggota TNI akan langsung menjemput mereka dari rumah.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," katanya.
Sasaran prioritas program ini adalah siswa nakal yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait