6. Ziarah Kubur
Di beberapa daerah di Tanah Air khususnya di Jawa, masyarakat Muslim menyambut datangnya Ramadhan dengan padusan atau mandi besar di sungai. Sebagian lagi melakukan ziarah kubur atau nyekar ke makam orang tua dan kerabat.
Secara eksplisit memang tidak disebutkan untuk ziarah kubur jelang puasa Ramadhan. Namun, melakukan ziarah kubur pada dasarnya baik dan bukan bid'ah termasuk saat menyambut Bulan Suci Ramadhan seperti yang lazim dilakukan sebagian masyarakat Muslim di Indonesia. Disunnahkan memperbanyak ziarah dengan tujuan supaya dapat mengambil pertimbangan, peringatan serta teringat kehidupan akhirat.
7. Meminta Maaf
Secara umum saling bermaafan itu dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu momen Ramadhan atau Idul Fithri. Karena memang tidak ada hadits atau atsar yang menunjukkan ke arah sana.
Namun, agar puasa Ramadhan bisa dijalani lebih khusyuk dan tanpa hambatan terlebih jika masih punya salah dengan orang lain seyogianya segera meminta maaf.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tentang hal itu. Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa yang menegakkan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka Allah telah mengampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian pembahasan mengenai amalan menyambut Bulan Ramadhan agar puasa yang akan dijalani penuh hikmah dan kehusyukan sehingga bisa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah dan keluar sebagai orang-orang yang bertakwa.
Wallahu A'lam
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait