Mengintip Kisah Makam di Tengah Jalan Ragasemangsang Kota Purwokerto

Agustinus Yoga Primantoro
Makam di tengah jalan di Purwokerto. (Foto: Agustinus Yoga Primantoro/ iNews.id)

Di sisi lain, makam Ragasemangsang secara teknis termasuk dalam kawasan kompleks pemakaman Kendang Gemulung. Letaknya yang berada di tengah jalan merupakan akibat dari susunan arsitektur bangunan. Sebelumnya, pada masa pembangunan kantor Kabupaten tepatnya sekitar tahun 1930-an, makam Ragasmangsang dan sejumlah makam lain tidak berkenan untuk dipindahkan. Hal itu terkuak melalui tata cara ritual yang bersifat metafisik atau supranatural.

"Makam Ragasmangsang ada di sana itu bisa menurut cerita atau menurut teknis. Kalau menurut teknis, dulu ketika kijing-kijing masih ada di halaman, itu mau dibersihkan, ada yang melakukan ritual 'tapa wuda' (berkeliling tanpa berbusana) malam-malam. Itu memang ada beberapa makam yang tidak mau digusur. Kalo secara teknis seperti itu, bisa jadi makam Ragasmangsang masuk dalam makam Kendang Gemulung tapi karena arsitektur pembangunan makam itu ada di luar," kata Deskart yang juga memiliki perhatian pada kebudayaan lokal.

Versi lain mengenai makam tersebut datang dari budaya lisan masyarakat lokal yang diceritakan dari mulut ke mulut hingga beberapa generasi. Menurut cerita yang beredar, pada zaman dahulu ada sebuah pertarungan antara dua orang sakti, yakni Kyai Pekih dan Ragasmangsang. Makam tersbut dipercaya sebagai makam dari Ragasemangsang.

"Secara mitologi cerita yang beredar, itu ada cerita tentang Kyai Pekih. Pertarungan tokoh wilayah antara Kyai Pekih bertarung dengan Ragasmangsang. Ragasmangsang tidak bisa dilukai, dia kalo kena tanah hidup lagi (Aji Pancasona) sehingga tubuhnya tidak menyentuh tanah atau harus digantung di pohon," ujar Deskart.

Selain cerita tentang pertarungan dua orang sakti tersebut, beredar pula cerita tentang adanya jasad yang tersangkut di pohon (dalam bahasa Jawa, 'Raga' itu berarti tubuh, 'Temangsang' itu berarti tersangkut, jadi Ragasmangsang adalah tubuh yang tersangkut) .

"Tapi juga ada dulu, cerita tentang adanya orang jatuh dari pesawat terbang, terus cemantel di pohon, dan dikubur di situ," tambahnya. 

Versi cerita lain lagi datang dari Ketua RT 3 RW 5 Sokanegara Suwito (76). Ia mengatakan bahwa makam Ragasmangsang dipercaya sebagai makam dari seorang pejuang yang tidak diketahui nama dan tahun keberadaannya.

"Sebagai pejuang, ketua perjuanganlah, kemungkinan jaman sekarang seperti komandan," ujarnya saat ditemui di kediamannya.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network