Lebih jauh, Cecep menyebut pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan inovasi ramah lingkungan di kalangan warga binaan Bank Sampah Abhipraya Kutawaru, dimulai dari kegiatan bertani skala rumah tangga.
“Selain manfaat lingkungan, biopot juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tambahnya.
Cecep menekankan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan lingkungan yang inovatif.
“Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan harus bermula dari masyarakat. Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Kilang Cilacap mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya tujuan 7, 12, dan 13,” ungkapnya.
Lebih dari itu, pelatihan biopot ini turut mendukung Asta Cita pemerintah Indonesia, yakni Asta Cita ke-5 yang menekankan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta Asta Cita ke-6 yang mendorong pembangunan dari desa dan pemberantasan kemiskinan.
Dukungan penuh juga disampaikan Spv. Proper, ISO, Reg & ASM Kilang Cilacap, Aldila Mareta. “Pelatihan ini menjadi wujud kemandirian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai tambah sosial dan lingkungan,” tuturnya.
Pelatihan ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung agar para peserta benar-benar mampu memproduksi biopot secara mandiri.
“Kami ingin mereka bisa membuat biopot sendiri dan bahkan mengembangkan desainnya agar bernilai jual lebih tinggi,” tambah Aldila.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait