Donald Trump Sebut Kirim Rudal Anti-Tank ke Ukraina, Joe Biden dan Obama Cuma Selimut dan Makanan

Anton Suhartono
Donald Trump.(Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Donald Trump tak pernah henti melontarkan kritik kepada lawan politiknya Presiden Joe Biden serta sekutunya Barack Obama, terkait perang antara Rusia dan Ukraina. 

Dalam pidato di hadapan pendukung Partai Republik di Commerce, Georgia, Trump menyebut dirinya sebagai presiden Amerika Serikat yang paling keras terhadap Rusia. 

Dia menyinggung soal bantuan militer AS terhadap Ukraina yang diberikan selama pemerintahan Obama dan Biden. 

Perang di Donbass, Ukraina, dimulai sejak 2014 setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea. Saat itu AS di bawah pemerintahan Obama memberikan dukungan militer ke Ukraina yang berperang melawan kelompok separatis pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk yang berusaha memisahkan diri. 

“Saya lah yang mengirim Javelin (rudal anti-tank), bukan Obama. Obama kirim selimut," ujar Trump, dikutip dari Associated Press, Senin (28/3/2022). Dalam kesempatan berbeda, mantan wakil Trump, Mike Pence, mengatakan semua senjata yang digunakan pasukan Ukraina melawan Rusia saat ini adalah bantuan dari pemerintahan Trump. 

“Pemerintahan Obama-Biden hanya mengirim makanan dan selimut," kata Pence, dalam wawancara dengan saluran Fox News. Pemerintahan Obama memang menolak mengirim senjata mematikan kepada militer Ukraina pada 2014. Namun Obama tak hanya memberikan selimut. 

Ketika itu pemerintahan Obama khawatir mengirim senjata mematikan termasuk rudal Javelin bisa memprovokasi Presiden Vladimir Putin untuk meningkatkan konflik di Donbass.

Data Departemen Pertahanan AS mengungkap, pada Maret 2015 Obama memberikan bantuan lebih dari 120 juta dolar AS ke Ukraina serta menjanjikan peralatan militer senilai 75 juta dolar, di antaranya radar anti-mortir, night vision, dan peralatan medis. AS juga menjanjikan 230 unit kendaraan angkut Humvee. 

Antara periode 2014 dan 2016, pemerintahan Obama memberikan bantuan senilai lebih dari 600 juta dolar ke Ukraina. Pada masa akhir pemerintahan Obama, AS membentuk Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina yang menyediakan peralatan dan pelatihan militer untuk membantu pertahanan Ukraina dari agresi Rusia. 

Dari 2016 hingga 2019, Kongres mengalokasikan 850 juta dolar AS untuk inisiatif ini. 

Sementara itu pemerintahan Biden mengirim ratusan Javelin dan akan menyerahkan rudal canggih Switchblades untuk menghancurkan tank, artileri, serta kendaraan lapis baja Rusia. 

Keputusan ini dibuat setelah Rusia menunjukkan aktivitas militer yang tak biasa di perbatasan Ukraina yang dibuktikan dengan memulai invasi pada 24 Februari lalu. 

Kemudian pemerintahan Trump pada 2017 menyetujui bantuan peralatan militer mematikan ke Ukraina serta berkomitmen menyediakan rudal Javelin senilai 47 juta dolar. 

Namun bantuan itu terganjal skandal politik. Trump dilaporkan menekan Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden terkait bisnis putranya di negara itu. Biden merupakan pesaing Trump dalam Pilpres AS 2020. Tekanan Trump itu yang memicu pemakzulannya oleh DPR AS pada 2020, meski digagalkan oleh Senat.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network