Sejumlah langkah strategis yang berkontribusi pada kenaikan jumlah penumpang antara lain pengoperasian KA Cakrabuana relasi Purwokerto – Gambir (PP), memperluas pilihan perjalanan dari dan menuju ibukota. Lalu pengoperasian KA Sancaka Utara relasi Cilacap – Surabaya Pasarturi, yang menghubungkan Jawa Tengah bagian selatan dengan Jawa Timur bagian utara.
Selain itu, implementasi Gapeka 2025, yang mempercepat waktu tempuh perjalanan kereta sehingga lebih efisien dan tepat waktu. Termasuk peningkatan fasilitas stasiun, seperti ruang tunggu yang lebih nyaman, toilet bersih, serta water station atau fasilitas air minum gratis.
Pihaknya juga melakukan digitalisasi layanan melalui sistem Face Recognition Boarding di Stasiun Purwokerto dan Kutoarjo untuk mempercepat proses naik kereta secara aman dan tanpa kontak fisik.
Pertumbuhan juga tak lepas dari keberadaan layanan kereta api bersubsidi (Public Service Obligation/PSO) dari pemerintah. Layanan ini mencakup kereta seperti KA Serayu relasi Purwokerto – Pasar Senen PP dan KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo – Kiara Condong PP.
Dengan tarif yang terjangkau, layanan PSO tetap menawarkan kenyamanan, sehingga sangat diminati masyarakat, terutama untuk perjalanan jarak menengah hingga jauh.
PT KAI Daop 5 menegaskan komitmennya untuk mempertahankan tren pertumbuhan ini melalui inovasi berkelanjutan, peningkatan pelayanan, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.
“Kami akan terus mengembangkan sistem transportasi massal yang inklusif dan efisien, agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Krisbiyantoro.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait