Antusiasme peserta tampak dari berbagai testimoni. Nur Aeni, pelari asal Purbalingga, merasa puas dengan rute dan cuaca yang mendukung. “Seru banget, ini kebetulan pas mendung cuacanya, terus juga hawanya enak jadi larinya lebih oke. Rutenya juga seru. Kedepannya harus ada lagi, nanti juga pasti ikut Slamet Trail Run,” katanya.
Hal senada disampaikan Harli dari komunitas Purbalingga Runners juga memberikan kesan positif. “Baru pertama kali trail run di sini, dan sangat seru. Jalurnya oke meski gerimis membuat licin, tapi itu jadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Dini, peserta dari Banjarnegara, mengaku pengalaman ini sangat berkesan. “Pertama kali ikut trail run dan langsung podium. Pemandangannya indah, hawanya sejuk. Gak bakal lupa seumur hidup,” tuturnya penuh semangat.
Slamet Romelan, Kepala BPS Kabupaten Purbalingga, yang turut berpartisipasi, juga menyampaikan kekagumannya. “Luar biasa, Festival Gunung Slamet kali ini menghadirkan Trail Run di Purbalingga yang tergolong jarang ya. Baru pertama kali, saya juga pertama kali. Dan biasanya hanya lari-lari di dalam kota, ini luar biasa disajikan dengan pemandangan yang luar biasa. Dan kita bisa lihat kebun sayur di kanan kiri, bagaimana masyarakat Serang yang sangat maju dalam pertanian dan pariwisatanya,” ungkapnya.
Keberhasilan D’Las Trail Run 2025 membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi media promosi pariwisata yang efektif. Kegiatan ini tidak hanya menggerakkan sektor sport tourism, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan UMKM dan kunjungan wisata ke Desa Wisata Serang.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait