Wow, OJK Sebut Investor Saham dan Reksa Dana di Purwokerto Melonjak

Elde Joyosemito
Ilustrasi kenaikan investor saham yang didominasi anak muda. (Foto: iNews.id)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id — Tren positif melanda sektor pasar modal di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto. Hingga April 2025, jumlah investor saham melonjak 21,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), sedangkan investor reksa dana turut tumbuh sebesar 15,48 persen.

Tak hanya jumlah investor yang meningkat, nilai transaksi pun mencatat lonjakan tajam sebesar Rp444 miliar atau tumbuh 65,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menariknya, geliat investasi ini didominasi oleh kalangan muda berusia 18 hingga 25 tahun.

Kepala Kantor OJK Purwokerto, Haramain Billady, menyebutkan bahwa peningkatan partisipasi investor muda menjadi sinyal positif terhadap makin tumbuhnya kesadaran literasi keuangan di masyarakat.

“Kondisi sektor jasa keuangan di wilayah eks Karesidenan Banyumas secara umum tetap stabil dan bertumbuh. Ini tidak lepas dari meningkatnya minat generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal,” ujar Haramain pada Rabu (16/7/2025).

Secara keseluruhan, kinerja sektor jasa keuangan di wilayah kerja OJK Purwokerto hingga Mei 2025 menunjukkan pertumbuhan yang terjaga. Dari sisi perbankan, aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan penyaluran kredit mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 6,38%, 3,69%, dan 1,26% (yoy). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja bank umum.

Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat dan Syariah (BPR/S) turut mencatat pertumbuhan aset sebesar 1,45% dan DPK 2,08%, meskipun penyaluran kredit masih mengalami kontraksi sebesar 0,44%. Tingginya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang mencapai 20,59% menjadi tantangan tersendiri, terutama pasca-berakhirnya masa restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19.

“BPR/S sedang menyesuaikan portofolio kreditnya. Kredit-kredit yang sebelumnya mendapat stimulus kini harus dinilai ulang, dan sebagian tidak bisa dipertahankan,” terang Haramain.

Di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Lembaga Keuangan Mikro (LKM) mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 45,81%, meski pertumbuhan asetnya hanya 0,08%. Di sisi lain, premi asuransi menurun drastis sebesar 35,30% menjadi Rp153,60 miliar.

Perusahaan pembiayaan justru mencatat kinerja positif, dengan total pembiayaan mencapai Rp4,025 triliun, didominasi sektor perdagangan besar dan perawatan kendaraan bermotor.

Untuk edukasi dan perlindungan konsumen, OJK Purwokerto telah menerima 651 pengaduan dan 5.806 permintaan layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) hingga akhir Juni 2025. Selain itu, sebanyak 45 kegiatan literasi keuangan berhasil menjangkau lebih dari 6.600 orang dari beragam kalangan, termasuk UMKM, santri, pelajar, dan penyandang disabilitas.

OJK menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Pengawasan dan edukasi akan terus kami seimbangkan agar sektor jasa keuangan menjadi pilar kuat bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkas Haramain.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network