PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Program bantuan pangan dari pemerintah bekerja sama dengan Bulog terbukti meringankan beban warga, terutama di tengah kenaikan harga beras.
Selain penyaluran bantuan, Bulog juga menghadirkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Rumiyati, salah satu penerima manfaat, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut. “Saya menerima 20 kilogram beras dan ini sangat membantu, apalagi saat harga beras sedang naik,” ujarnya saat menghadiri GPM di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo pada Kamis (24/7/2025).
Kegiatan yang digelar secara daring ini melibatkan Kodim 0701 Banyumas dan dipantau langsung oleh Komandan Kodim Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama serta Pemimpin Cabang Bulog Banyumas, Prawoko Setyo Aji.
Warga lainnya, Sutini, mengapresiasi kualitas beras bantuan yang diterimanya. Ia berharap program serupa terus berlanjut. “Kualitas berasnya bagus, semoga program ini terus ada karena sangat membantu kebutuhan harian kami,” katanya.
Dalam GPM, Bulog menyediakan beras SPHP dengan harga Rp11.400 per kilogram, lebih murah dari harga eceran tertinggi (HET) yang mencapai Rp12.500 per kilogram.
“Kami menyalurkan bantuan beras 20 kilogram untuk setiap keluarga penerima, dengan total 222.907 penerima manfaat pada Juni–Juli,” jelas Prawoko.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyatakan, program ini menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang mengalami kerawanan pangan.
“Bantuan ini adalah wujud gotong royong, untuk membantu masyarakat di wilayah rawan pangan, dengan angka stunting dan kemiskinan yang masih tinggi,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas, Arif Sukmo Buwono, menambahkan, alokasi Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) tahun 2025 mencapai 70 ton beras.
Dari jumlah itu, 60 ton disalurkan untuk 1.500 keluarga di 30 desa, masing-masing menerima 10 kilogram beras selama empat bulan, sedangkan 10 ton sisanya disiapkan untuk penanganan bencana.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait