Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memerintahkan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) I Jawa Tengah untuk membantu Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam melakukan kajian dan penghitungan teknis di lokasi bencana tanah longsor tersebut.
"Hari ini masih dilakukan asesmen terhadap bencana tanah longsor di Kutabima. Kerusakan paling berat itu jembatan yang putus ke arah Pesahangan dan di lokasi terdampak," katanya.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy juga proaktif membantu kegiatan normalisasi Sungai Cireueui yang terkena material longsoran meskipun sungai tersebut merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah.
"Oleh karena terjadi bencana dan lokasinya dekat, BBWS Citanduy ikut membantu mengirimkan satu unit alat berat. Dari Kementerian PUPR juga mengirimkan alat berat ke lokasi, insyaallah akan mempercepat pekerjaan penanganan longsor meskipun harus berpacu dengan hujan," katanya.
Ia mengakui, pada hari Minggu (3/4/2022) lalu telah dilakukan kerja bakti dalam rangka penanganan darurat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait