PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Di tengah derasnya arus digitalisasi, ketika sebagian besar orang lebih memilih menikmati hiburan melalui layar ponsel dan platform daring, dunia teater menghadapi tantangan berat untuk tetap eksis.
Seni pertunjukan langsung yang menuntut kehadiran fisik penonton kini kerap dianggap kuno. Tak sedikit kelompok teater di berbagai daerah yang kehilangan penonton, tak terkecuali di Purwokerto.
Namun, semangat panggung rupanya belum padam. Teater Sanggar Seni Samudra membuktikan bahwa seni teater masih mampu mengguncang emosi penonton dan mencuri perhatian publik.
Melalui pertunjukan terbarunya berjudul “Kembang Mangsan”, adaptasi dari karya sastrawan Jarot C. Setyoko, kelompok ini berhasil menghidupkan kembali gairah seni pertunjukan di kota yang dikenal sebagai kota pelajar itu.
Digelar di Gedung Soetedja Purwokerto, pertunjukan tersebut sukses besar. Ruangan yang berkapasitas sekitar 500 orang dipadati hingga melampaui batas tempat duduk.
Suasana berubah menjadi lautan penonton yang berdesakan menikmati setiap adegan dengan penuh antusias.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Setya Rahendra, mengaku terkesima oleh penampilan Teater Samudra.
“Baru kali ini saya begitu menikmati pertunjukan teater. Tanpa sadar, saya sudah terbawa sampai akhir. Teater Samudra tampil sangat luar biasa—penuh kreativitas dan berbeda dari teater-teater lainnya,” ujarnya penuh apresiasi.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
