PURWOKERTO, iNews.id- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaksanakan vaksinasi masal di Terminal Bulupitu Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Hal tersebut dalam upaya percepatan herd immunity sekaligus persiapan dalam penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi para pengguna jasa transportasi mulai 7 September 2021.
"Untuk angkutan, dalam waktu dekat ini sekitar tanggal 7 September kita akan mulai berlakukan di setiap terminal. Saya akan berlakukan 30 terminal mulai dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi kepada wartawan, Sabtu (4/9/) kemarin.
Nantinya, dalam penerapan tersebut, seluruh pendukung dan pengguna jasa transportasi sudah harus divaksin sebagai syarat perjalanan.
"Jadi nanti masyarakat yang kesini (terminal) itu harus pakai QR Code untuk peduli lindungi, setelah persyaratan terpenuhi baru boleh melakukan perjalanan," ucapnya.
Dia mengatakan jika pihaknya berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti TNI Polri dan Jasa Raharja menyediakan 3000 dosis vaksin yang disebar di 15 Puskesmas yang ada di Kabupaten Banyumas. Namun demikian, fokus utamanya adalah para komunitas yang berada di terminal, seperti pedagang, pengemudi, kenek, sebagai pendukung jasa transportasi yang langsung bersinggungan dengan masyarakat.
"Kenapa kita pilih beberapa simpul transportasi, baik di terminal, stasiun, dan bandara. Hal ini supaya para pelaku mitra transportasi Kementrian Perhubungan itu di vaksinasi dulu, karena mereka sangat dekat dengan masyarakat, karena dari aspek pelayanan, mereka ujung tombak," jelasnya.
Pihaknya menargetkan sebanyak mungkin vaksin dapat dilakukan menjelang hari perhubungan nasional.
"Yang paling banyak di Bojonegoro, ada 22.590 vaksin, dan nanti selesai ini akan menyelenggarakan lagi di aglomerasi sekitar Solo, apakah nanti di Wonogiri atau di Tawangmangu atau di sekitar Sukoharjo," ujarnya.
Darmanto, salah satu sopir bus jurusan Purwokerto-Solo mengaku kegiatan vaksinasi untuk pelaku jasa transportasi sangat membantunya. Walupun, ada beberapa rekan yang diakuinya masih takut untuk disuntik vaksin.
"Betul saya sangat terbantu dengan adanya vaksinasi ini, jadi kita harus tahu kesehatan, apalagi ada program seperti ini harus bersyukur. Karena kebanyakan orang yang tidak tahu masih pada takut," ujarnya.
Ditambah, jika nantinya sertifikat vaksinasi dijadikan syarat wajib oleh para pelaku perjalanan, khususnya pengemudi angkutan umum.
"Jelas nantinya ada (syarat wajib Vaksin) karena itu ibarat ijazah covid untuk perjalanan, jadi nanti kalau ditanya dan kita sudah pegang saat perjalanan jadi enak, Tidak perlu swab dan segala macam," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait