PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Puluhan warga Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Banyumas, Selasa (9/12/2025). Mereka mendesak pemerintah menutup secara permanen tambang granit milik PT Dinar Batu Agung (DBA) yang dinilai menimbulkan kerusakan lingkungan dan membahayakan keselamatan warga.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 11.30 hingga 16.00 WIB itu diwarnai berbagai spanduk bertuliskan “Baseh Tolak Tambang”, “Tambang Merusak Alam”, hingga “Kami Diintimidasi dan Dikriminalisasi”. Massa juga menyatakan siap menyegel lokasi tambang apabila pemerintah tidak segera menindaklanjuti tuntutan mereka.
Tambang batu granit di Bukit Jenar telah beroperasi sekitar empat tahun. Dalam kurun waktu tersebut, warga yang tergabung dalam Musyawarah Masyarakat Baseh (MURBA) bersama sejumlah organisasi lingkungan seperti Jaga Rimba, Save Slamet, dan Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional, melaporkan berbagai dampak kerusakan, di antaranya 19 kolam ikan rusak karena dipenuhi sedimen pasir, kerikil, dan lumpur dari aktivitas tambang. Air yang keruh membuat kolam tak lagi produktif.
Kemudian ada 24 hektare sawah tertimbun material tambang, menyebabkan tanah kehilangan kesuburan dan hasil panen menurun. Material menutup akses jalan setiap hujan, meningkatkan risiko kecelakaan warga.
Ada juga ancaman krisis air bersih bagi lebih dari 100 kepala keluarga akibat gangguan kontur tanah yang memengaruhi sumber air.
Selain kerusakan lingkungan, warga juga menyoroti potensi longsor besar. Bukit Jenar berada di gugus Gunung Slamet yang memiliki karakter tanah rawan. Mereka khawatir kondisi ini dapat memicu bencana seperti yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.
“Kami tidak ingin bencana yang menimpa saudara-saudara kita terjadi juga di Baseh,” ujar Koordinator Aksi, Budi Tartanto.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
