Setelah satu jam, massa menyampaikan berbagai tuntutannya lewat orasi, hingga akhirnya Bupati Banyumas, Achmad Husein dengan didampingi Wakil Ketua DPRD Banyumas Supangkat, datang menemui massa aksi. Mereka berdua pun menyetujui tuntutan yang telah disampaikan mahasiswa dan menandatanganinya.
"Kalau soal pemilu, saya setuju tetap diadakan tahun 2024. Terus, soal harga minyak mencekik saya setuju. Kemudian, soal masa jabatan saya setuju, kita ikuti seperti yang sudah diatur. Kalau soal kriminalisasi, saya setuju juga kalau itu benar-benar terjadi," ungkap Bupati Banyumas dihadapan ratusan mahasiswa.
Sementara Wakil Ketua DPRD Banyumas Supangkat juga menyampaikan hal serupa. Ia juga berharap agar massa aksi dapat menjaga suasana kondusif terlebih di bulan suci ini.
"Saya berharap rekan-rekan tetap jaga kondusifitas dan juga tetap ingat rukun islam, terlebih dalam hal berpuasa. Untuk penundaan pemilu saya juga tidak setuju, apalagi KPU sudah dibentuk," ujarnya.
Berdasarkan pantauan iNews Purwokerto, massa aksi tiba di lokasi sekitar pukul 14.55 WIB. Menurut petugas keamanan, berdasarkan surat edaran yang diterima, massa aksi tersebut berjumlah sekitar 900 orang. Mereka berjalan dari dua titik yang berbeda, yakni PKM Unsoed dan UIN Saizu Purwokerto.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait