SIAPA yang tidak tahu tokek, binatang yang bagi sebagian orang sangat menjijikkan. Namun dibalik itu semua ternyata tokek asal Indonesia diminati oleh 4 negara ini, dan di impor hingga menjadi sumber penghidupan untuk menghasilkan cuan.
Hampir setiap harinya sejumlah warga mengolah cicak untuk dikeringkan dan hasilnya di ekspor keluar negeri melalui pihak ketiga.
Karena kini, tokek yang merupakan hewan jenis reptil ini menjadi salah satu ekspor yang membantu perekonomian Indonesia.
Kulit tokek banyak dimanfaatkan sebagai bahan kulit dompet dan tas. Alur motif kulitnya seperti ular atau malah lebih eksotis.
Bisnis mulai terlihat secara profesional seperti di Madiun, Jawa Timur. Nah, berikut 4 negara yang suka impor tokek dari Indonesia:
1. China
Kementerian Pertanian Indonesia melaporkan Jawa Timur mengekspor 2,9 ton tokek kering ke China. Pasalnya, China mengimpor tokek karena dipercayai bisa jadi mengobati atau mengusir masuk angin, mengobati asma, dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.
2. Taiwan
Bisnis tokek ternyata menguntungkan. Taiwan pun masuk dalah daftar ekspor Tokek asal Indonesia, dikarenakan binatang ini dikeringkan dan dikirim untuk dijadikan obat.
Namun sayang dalam beberapa pengiriman tokek itu ada pula yang melalui jalur ilegal. Sehingga penghasilan yang masuk tidak kena pajak dan malah merugikan negara.
3. Hong Kong
Di Hong Kong, tokek selalu dicari oleh karena itu tokek kering asal Indonesia dijadikan komoditi diminati dan dihargai mahal.
Tokek Indonesia yang masih ditangkap dengan cara tradisional sehingga kualitasnya masih sangat alami dan bagus.
4. Korea Selatan
Di luar negeri sejumlah orang keranjingan tokek yang dianggap sebagai obat alternatif serba guna. Saking manjurnya, banyak yang meyakini tokek bisa mengobati AIDS dan lemah syahwat.
Satu ekor tokek berukuran 300 gram misalnya, harganya bisa mencapai Rp9,9 juta. Tokek sangat laku di China, Filipina, Malaysia dan Korea Selatan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
