MUNGKIN nama Suriname tidaklah asing di telinga kita. Pasalnya, di negara yang termasuk bekas koloni Belanda dan terletak di Amerika Selatan tersebut hampir sebagian besar dipenuhi orang-orang Jawa.
Hal ini tak lepas dari sejarah migrasi orang Jawa pada tahun 1890-1916. Saat itu, orang jawa dikirim ke sana sebagai pekerja kontrak pasca dihapuskannya sistem perbudakan pada tahun 1863. Sampai saat ini, tak heran jika sejumlah besar kelompok orang Jawa dapat kita jumpai di sana.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Kanal Youtube Budi Sarwono, tampak jelas pemandangan sejumlah orang-orang Jawa berjualan di pasar. Uniknya, suasana pasar di sana tak jauh berbeda dengan yang kita jumpai di Indonesia.
Bahkan, dari video yang telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali tayang tersebut, terdapat jajanan ala pasar tradisional seperti, jenang gendul, lemper, gethuk, kue lapis, cenil, tape ketan, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, mayoritas pedagang di sana adalah para lansia, salah satunya bernama Marinem.
"Njenengan namine sinten, Bu? (Namanya siapa, Bu?)" tanya Budi dalam video unggahannya.
"Marinem," jawab salah satu pedagang.
"Pun yuswo pinten niki) (Berapa usianya sekarang?)" tanya Budi.
"Pitung doso enem," jawab Marinem.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait