Zakat Fitrah atau Zakat Fitri Mana yang Benar, Ini 8 Jawaban Ulama Terdahulu

Tim iNews. id
Zakat Fitrah atau Zakat Fitri, mana yang benar dalam pengunaannya? (Foto: Ist)

ZAKAT Fitrah atau Zakat Fitri, mana yang benar dalam pengunaannya? Selama ini, sebagian masyarakat ada yang beranggapan, bahwa istilah Zakat Fitrah itu salah, dan satu-satunya istilah yang benar adalah Zakat Fitri.
Pun sebaliknya yang umum digunakan adalah Zakat Fitrah.

Ustadz Dr. Musyaffa' Ad Dariny, MA selaku Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam menjelaskan, untuk menjawab hal itu maka perlu  merujuk ke kitab-kitab para ulama terdahulu.

Berikut nukilkan ucapan para ulama’ yang memakai istilah ini: 

1. Imam Waki’ ibnul Jarroh -Rahimahullah- (wafat 197 H):

زكاة الفطرة لشهر رمضان، كسجدة السهو للصلاة، تجبر نقصان الصوم كما يجبر السجود نقصان الصلاة

Zakat fitrah untuk bulan ramadhan itu seperti sujud sahwi untuk sholat, 


Ilustrasi membayar zakat fitrah. (Foto: Shutterstock)

Ia bisa menutupi kekurangan dalam puasa sebagaimana sujud sahwi bisa menutupi kekurangan dalam sholat. 
(mugnil muhtaj 1/592) 

2. Imam Syafi’i -Rahimahullah- (wafat 204 H) mengatakan:

وتجب الصدقة على كل مالك تام الملك من الأحرار، وإن كان صغيرا أو معتوها أو امرأة، لا فرق بينهم في ذلك، كما تجب في مال كل واحد منهم ما لزم ماله بوجه من الوجوه جنايةٌ أو ميراثٌ أو نفقةٌ على والد أو ولد زمن محتاج، وسواء ذلك في الماشية والزرع وزكاة الفطرة

Zakat itu diwajibkan atas setiap orang merdeka yang hak miliknya sempurna, 

Meski ia kecil atau tidak sempurna akalnya atau perempuan, mereka tidak ada bedanya dalam masalah ini.


Begitu pula diwajibkan pada harta mereka, apapun yang diwajibkan pada harta orang itu (yakni orang merdeka yang sempurna hak miliknya), baik itu berupa denda, warisan, ataupun nafkah untuk orang tua, atau (nafkah untuk) anak yang sakitnya menahun dan membutuhkan harta. 

Dan baik itu dalam zakat hewan, zakat tumbuhan, ataupun zakat fitrah. 
(Mukhtashor Muzani 66, Al-Hawi fi Fiqhisy Syafi’i 3/152)

3. Ats-Tsa’labi -Rahimahullah- (wafat: 427 H):

ـ(فمن لم يستطع) الصيام، وعدمُ الاستطاعة مثلُ أن يخاف من الصوم لعلة أو لحوق ومشقّة شديدة ومضرّة ظاهرة، (فإطعام ستين مسكيناً) لكلّ مسكين مدّ من غالب قوت بلده، والخلاف فيه بين الفريقين كالاختلاف في زكاة الفطرة

Barangsiapa (dalam masalah zhihar) tidak mampu (menebusnya dengan) puasa, -tidak mampu itu seperti takut puasa, karena sakit, atau bisa jatuh sakit, atau menjadi sangat berat dan sangat berbahaya bagi dirinya- maka ia boleh menebusnya dengan memberi makan 60 orang miskin,

jatah setiap orang miskinnya satu mud dari makanan pokok kebanyakan orang di daerahnya.

Dan khilaf diantara dua kelompok dalam masalah ini, seperti khilaf mereka dalam masalah zakat fitrah. 
(tafsir ats-Tsa’labi 9/256)

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network