Tak tanggung-tanggung, Sirwan menceritakan bahwa terdapat antusiasme dari para generasi muda yang tinggal di daerah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya.
"Tidak cuma itu mas, di sini kami juga melatih yang pada mau belajar, lumayan banyak itu mas, saya rasa rata sih, ya generasi muda dari berbagai penjuru Barlinggamascakep," jelasnya.
Metamorfosa Lengger Banyumasan (Foto ilustrasi: dok tim MTFL / Dian Aprilianingrum)
Sayangnya, pondasi penghidupan di Rumah Lengger sendiri menurut Sirwan masih mengandalkan prinsip sukarela. Artinya, sampai saat ini, Rumah Lengger dapat terus beroperasi, berjalan, dan terbuka untuk umum serta merta mengandalkan swadaya pribadi.
Selain menjalankan tugas berdasarkan tanggung jawab moral, pihak pengelola Rumah Lengger berharap agar Pemerintah Daerah dapat turut serta berperan aktif dalam menggerakkan roda kehidupan di Rumah Lengger.
Suasana latihan Metamorfosa Lengger Banyumasan (Foto ilustrasi: dok tim MTFL / Dian Aprilianingrum)
"Seperti inilah kondisinya, mungkin perhatian yang lebih serius dalam hal operasional yang perlu dipikirkan di kemudian hari. Di antara fakta realita untuk kebutuhan, juga ada tanggung jawab moral. Kalo diitung-itung secara finansial, saya ini harusnya nggak ketemu sama njenengan, tapi buktinya kita bisa ketemu. Saya pokoknya yakin saja sama yang di atas, pasti ada jalan," jelas cucu keponakan angkat dari Mbok Dariah.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait