JAKARTA, iNews.id - Prajurit TNI berhasil meyakinkan tujuh orang milisi kelompok Mai-Mai RUMA pimpinan Mukungilwa Katiba untuk menyerahkan diri sekaligus menyita persenjataan mereka. Proses tersebut dipimpin langsung oleh Dankiban Mayor Czi Muhammad Rofki.
"Memerlukan waktu untuk dapat meyakinkan milisi hingga akhirnya keesokan harinya para milisi dapat diyakinkan dan sepakat akan menyerahkan diri dan melucuti senjatanya agar dapat kembali hidup bersama masyarakat," tulis Puspen TNI dalam keterangan tertulis, Senin (16/5/2022).
Prestasi cemerlang di tanah Afrika itu dilakukan langsung oleh prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas BGC Konga TNI XXXIX-D/Monusco. Mereka memfasilitasi penyerahan diri kelompok milisi Mai-Mai RUMA pimpinan Mukungilwa Katiba.
Prajurit TNI berhasil meyakinkan tujuh orang milisi untuk menyerahkan diri sekaligus menyita persenjataan berupa tiga pucuk tombak, satu pucuk senjata AK-47, tiga pucuk senjata Garand, dua buah senjata tajam, dua set jaket loreng milisi, dan lima butir amunisi. Tak ketinggalan, ditemukan pula jimat tradisional.
Proses Repatriasi Demobilisasi Perlucutan Senjata (DDR) terjadi pada Sabtu (14/5/2022) di Desa Khasika yang berjarak 68 km dari Combat Operation Base (COB) Walungu, Kongo, Afrika. Kejadian ini bermula saat tim mendapatkan informasi pada Rabu tanggal 11 Mei 2022. Kemudian dua hari berselang, atau 13 Mei 2022 terbentuklah tim Long Range Patrol (LRP).
Saat itu tim yang dipimpin oleh Dankiban Mayor Czi Muhammad Rofki langsung menuju ke Desa Khasika guna mendalami dan observasi terkait informasi yang diperoleh. Setibanya di desa tersebut tim langsung melakukan komunikasi dengan otoritas setempat asisten bahasa (LA). Pada akhirnya, tim bertemu dengan para milisi dan melakukan upaya komunikasi persuasif.
Dengan adanya penyerahan senjata tersebut diharapkan angka kriminalitas bersenjata dan ancaman tindak kekerasan terhadap warga sipil di wilayah Area of Responsibility (AoR) Walungu dapat berkurang.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait