Nafas Baru Pengelola Wahana Bermain Pasca Tercekik Pandemi

Agustinus Yoga Primantoro
Suasa Pasar Malam yang berlangsung Desa Pasir Lor, Karanglewas

PURWOKERTO, iNews.id - Suasana Pasar Malam semakin ramai dipadati para pengunjung. Mulai dari balita hingga lansia, semua berkumpul memadati area Lapangan Pasir Lor, Dusun Satu, Pasir Lor, Karanglewas Banyumas. 

Salah satu yang tak luput dari mata para pengunjung adalah wahana bermain milik Anekaria Putra Klaten. Pasalnya, suara teriakan sejumlah pengunjung yang menaiki wahana tersebut kiranya turut mengundang adrenalin dari para pengunjung lain yang melihatnya. 

Adapun wahana yang ada di sana antara lain, kora-kora, komedi putar, biang lala, ombak banyu, ontang-anting, dan lain sebagainya. Cukup mengeluarkan Rp10 ribu, para pengunjung dapat menjajal salah satu dari wahana tersebut.

Namun, dibalik antusiasme para pengunjung itu terselip sebuah penantian panjang dari sosok bernama Sabar (48) atau akrab disapa dengan Kang Sabar. Sesuai dengan namanya, Sabar menceritakan masa penantiannya kala Pandemi menjadi sebuah terpaan baginya, termasuk para pekerja yang mengoperasikan berbagai wahana hiburan itu.

Penyimpanan wahana-wahana yang tersebar di berbagai daerah, seperti Bumiayu, Indramayu, Cirebon, dan sebagainya membuat Sabar kesulitan untuk melakukan inventarisasi.

"Pandemi ya istilahnya lumpuh, semuanya lumpuh. Ini sih Alhamdulillah barang gak sampai kejual apalagi kebuang. Bahkan, barang milik kawan-kawan ada yang sampai dirongsok. Punya saya sendiri malah numpuk terus malah hilang. Hilang dicuri orang," ujar pria yang bertanggung jawab atas operasional wahana bermain itu pada iNewsPurwokerto.id, beberapa waktu lalu.

Di tengah situasi yang tidak menentu tersebut, Sabar tak bisa mengharapkan pemasukan dari wahana bermain. Hal itu membuat Sabar rela melakukan berbagai macam pekerjaan agar dapurnya menyala. Akhirnya, titik terang muncul setelah dua tahun wahana bermain yang dikelolanya mengalami mati suri. 

"Baru kali ini di Kabupaten Banyumas, baru saya pertama kali. Ya Alhamdulilah, masyarakat antusias, namanya butuh hiburan sih, soalnya selama ini kaya dikekang," tutur pria yang tinggal di belakang Polsek Ajibarang, Banyumas.

Cerita lain datang dari Idat (18), salah seorang yang bertugas mengoperasikan wahana bermain Ombak Banyu di bawah naungan Aneka Ria Putra Klaten. Sekadar informasi, Ombak Banyu adalah sebuah wahana bermain yang berbentuk bundar dengan para pengunjung yang duduk melingkar di bagian tepinya. Disebut Ombak Banyu karena gerakannya seperti sebuah ombak yang naik turun. Ombak Banyu tidak digerakkan oleh mesin, melainkan oleh tenaga manusia.

Pria asal Klaten tersebut mengaku sudah menggeluti pekerjaannya sejak 5 tahun silam, tepatnya saat ia duduk di bangku kelas satu SMP. Sebagai pekerja yang turut merasakan dampak dari adanya pandemi, Idit harus mencari pemasukan dari tempat lain. 

"Selama pandemi nganggur, penghasilan paling hiburan yang kecil-kecil kaya istana balon itu gabung tempat pariwisata," ujarnya.

Seakan menjadi nafas kehidupan yang baru, dapat digelarnya kembali pasar malam ini membuat Idit merasa senang. Tak hanya menghirup udara segar usai menganggur selama 2 tahun, Idit bahkan menuturkan bahwa pendapatan dari sebuah wahana dalam satu malam bisa mencapai angka yang fantasis.

"Dari omzet bisa sampe 5 juta masuk, itu dalam satu malam. Bahkan kalau lagi malam minggu, malam minggu kemarin itu malah sampe Rp15 juta, itu baru satu hiburan," imbuhnya.

Kendati demikian, Idit menjelaskan bahwa pendapatan yang ia dapatkan nantinya berupa bagi hasil atau persenan dari total pendapatan seluruh wahana.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network