Dia mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk kembali membuat koridor kemanusiaan sehingga memungkinkan penduduk yang tersisa untuk meninggalkan kota.
Sedangkan perang Sievierodonetsk terus berkecamuk. Kota tersebut menjadi sasaran serangan artileri pasukan Rusia hampir setiap hari.
Perang berlangsung tak seimbang, di mana Ukraina tak dilengkapi persenjataan setara, secara jumlah dan kualitas, untuk menangkis serangan pasukan Beruang Merah. Sangat beralasan bagi Ukraina untuk habis-habisan mempertahankan Sievierodonetsk.
Kekalahan di kota itu akan menjadi penentu jatuhnya Provinsi Luhansk ke tangan Rusia. Saat ini kelompok separatis yang didukung Rusia di Donbass sudah menguasai 98 persen Luhansk.
Tetapi, situasi bisa saja berubah, setidaknya membaik, jika janji Barat yang akan mengirim persenjataan canggih terwujud. Amerika Serikat mengirim peluncur roket sedangkan beberapa negara Eropa menjanjikan meriam artileri.
Tak mudah untuk mengirim senjata-senjata itu ke wilayah konflik karena pergerakan senjata kiriman Barat selalu dipantau Rusia.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait