Kisah Prajurit Kopassus Merayap di Tengah Malam ke Jantung Pertahanan Musuh Tanpa Letusan Tembakan

Fahmi Firdaus, Okezone
Prajurit Kopassus TNI AD Kapten TNI (Purn) Abdullah Haruman bersama Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

PRAJURIT Kopassus TNI AD mempunyai dilatih mempunyai kemampuan bertempur secara kelompok maupun individu. Hal ini ditunjukkan Kapten TNI (Purn) Abdullah Haruman masuk ke sarang musuh, mematahkan leher dan menang. 

Seorang prajurit Baret Merah mempunyai kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. 

Maka tak heran jika satu orang prajurit Kopassus sama dengan 8 orang prajurit reguler.

Kapten TNI (Purn) Abdullah Haruman yang tidak cukup dikenal banyak orang. Namun, keberanian dan kehebatannya di medan operasi membuat Prabowo Subianto takjub.

Prabowo yang saat ini menjabat menteri pertahanan menyebut jika Haruman merupakan seorang bintara yang paling banyak mendidik dan memengaruhinya.

“Dialah seorang bintara yang sangat unggul. Saya merasa benar-benar dididik dan dilatih oleh seorang bintara. Saya tidak akan bisa melupakannya,” kenang Prabowo melansir Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Senin  (13/6/2022)

Prabowo mengaku mengenalnya saat Haruman berpangkat Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Sersan Kepala (Serka).

Pemegang sabuk hitam karate sekaligus pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih ini dikenal sebagai prajurit komando yang jago menembak senapan dan sangat andal dalam taktik antigerilya serta teknik bertempur yang mumpuni.

“Kami tidak berada dalam satu kompi, tetapi besama dalam Grup 1 Parako. Beliau ikut membina kami para perwira seperti latihan karate, Merpati Putih dan latihan menembak,” ujarnya.

Meski secara organik tidak pernah bersama, namun dalam operasi di Timor-Timur yang saat ini bernama Timor Leste pada 1976, Prabowo mengaku sempat bersama-sama Haruman dalam Tim Nanggala 10. Saat itu, keduanya bergerak bersama di medan pertempuran.

”Kami sempat melakukan gerakan bersama. Dalam beberapa gerakan, saya seringkali menemukan diri saya berdekatan dengan Haruman. Saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya kami yang menjadi ujung tombak gerak maju pasukan,” ucapnya.

Prabowo pun terkenang saat terjadi kontak tembak dengan musuh, Haruman mengajarkan bagaimana teknik tembak gerak. Dengan berbisik, Haruman meminta Prabowo untuk menyusul dia kalau sudah sampai pada sebuah pohon tertentu dan sudah menembak.

”Beliau tenang, berani, cool, dan mengarahkan walau kami memiliki pangkat lebih tinggi,” tutur Prabowo.

Salah satu peristiwa yang tidak dapat dilupakan Prabowo adalah ketika perebutan wilayah Lebos. Saat itu, Haruman berada dalam posisi paling depan.

”Beliau merayap hingga sampai ke tempat penjaga musuh. Tanpa letusan peluru, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh tersebut dalam senyap di kegelapan malam. Kami melihat langsung tindakan beliau,” ujarnya.

Pengalamannya bertempur bersama Haruman di Palagan Timor, membuat Prabowo mengambil kesimpulan bahwa prajurit yang unggul di daerah pertempuran biasanya juga punya keunggulan di masa damai yaitu unggul dalam bela diri dan kemampuan menembak.

“Itu dua keahlian yang sangat mendasar yang harus dikuasai prajurit Angkatan Darat,”tutupnya.

LIHAT JUGA: Bikin Prabowo Takjub, Prajurit Kopassus Ini Menyusup ke Markas Lawan dan Patahkan Leher Musuh di Palagan Timor

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network