KISAH Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Nabi Ismail dapat ditarik sedikitnya 15 pelajaran oleh kaum Muslimin.
Hal itu menjadi tonggak disyari’atkannya ibadah kurban bagi umat Islam di manapun berada.
Ketika Ismail berada dalam usia gulam dan ia telah sampai pada usia sa’ya, yaitu usia di mana anak tersebut sudah mampu bekerja yaitu usia tujuh tahun ke atas.
Pada usia tersebut benar-benar Ibrahim sangat mencintainya dan orang tuanya merasa putranya benar-benar sudah bisa mendatangkan banyak manfaat.
Ibrahim ‘alaihis salam berkata pada putranya, “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.”
Perlu dipahami bahwa mimpi para Nabi itu wahyu yang mesti dipenuhi. Dalam hadits mawquf –hanya sampai pada perkataan sahabat Ibnu ‘Abbas- disebutkan,
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta