BANYUMAS, iNews.id - BPBD Kabupaten Banyumas menggelar Pelatihan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana sejak, Kamis-Jumat (3-4/6/2021) di Desa Kotayasa dan Limpakuwus Kecamatan Sumbang. Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 relawan itu nantinya akan tergabung dalam Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Kabupaten Banyumas.
Menurut Sekda Kabupaten Banyumas Wahyu Budi Saptono mengatakan bahwa secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik serta mempunyai sabuk vulkanik yang memanjang dari Pulau Sumatera – Jawa – Nusa Tenggara hingga Sulawesi. Kondisi tersebut sangat berpotensi menimbulkan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.
Selain itu, wilayah indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi itu dapat menimbulkan beberapa dampak buruk seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan.
"Apalagi seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup cenderung semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana tersebut," kata Wahyu kepada wartawan, Kamis (3/6/2021).
Mengingat datangnya bencana selalu tiba-tiba dan sering tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah hal mutlak untuk dimiliki agar dapat meminimalisir dampak negatif dari sebuah bencana.
"Untuk itu, keberadaan tim reaksi cepat yang tangguh, solid, serta mempunyai kemampuan dan kompetensi dalam penanggulanganan bencana, akan sangat menentukan keberhasilan upaya kita untuk mengurangi resiko ketika bencana melanda kita. Tim reaksi cepat adalah 'nyawa' dan motor utama dalam melaksanakan tindakan awal dalam penanganan kejadian bencana, baik penyelamatan jiwa maupun harta benda," tegasnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan kegiatan latihan dan pembaretan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Kabupaten Banyumas tahun 2021, menjadi sangat strategis. Selain sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, juga sebagai wahana untuk meningkatkan soliditas dan kekompakan antar anggota tim reaksi cepat, yang sangat dibutuhkan ketika harus menghadapi situasi gawat darurat.
"Diharapkan dapat meningkatkan kapasitas personil TRC dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi dimasa yang akan datang," ujarnya.
Titik menambahkan bahwa pelatihan diikuti oleh 30 peserta dengan narasumber dari TNI dan Polri. Peserta akan mengikuti pelatihan selama dua hari dan akan diakhiri dengan pembaretan.
Sementara menurut Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas, Andi Risdiarto mengatakan bahwa para peserta sebelum terjun dalam penanggulangan bencana mendapatkan materi pelatihan. Para peserta mengikuti longmarch di beberapa pos mereka diberikan materi oleh para instruktur.
"Mereka mendapatkan materi karhutla yaitu teknik pemadaman kebakaran hutan dan lahan, asah ketrampilan evakuasi korban, pelatihan repling, kebencanaan dan dapur umum," jelas Andi.
Kegiatan malam ada renungan dan pencarian baret. Sebelum mereka dilantik menjadi Tim TRC-PB BPBD Kabupaten Banyumas.
"Kegiatan akan diakhiri dengan simulasi penanggulangan bencana dengan menggunakan aplikasi Simbebas," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah