get app
inews
Aa Read Next : Toko Outfit Jadi Lokasi Prostitusi Online Digrebek, Lantai 1 Jualan Busana Lantai 2 Kamar Kencan

Mending Jadi Gundik Ketimbang PSK Online, Begini Alasan Lina

Rabu, 03 November 2021 | 16:54 WIB
header img
Lina (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan pernah bekerja sebagai LC karaoke hingga simpanan pejabat negara dan pengusaha. Foto: Ist

JAKARTA,iNews.id - Lina (21) mahasiswi di Jakarta lebih memilih menjadi gundik atau wanita simpanan pejabat dibanding menjadi PSK online.

Lina adalah perempuan yang pernah merasakan menjadi wanita simpanan pejabat negara dan pengusaha batu bara? Lina berwajah cantik, berkulit putih bersih dan tubuh ideal untuk seorang wanita simpanan.

Dia lebih sreg menjadi perempuan simpanan daripada PSK online atau wanita Open Booking Online (BO).

“PSK cuma cinta satu malam dan dapatnya sedikit. Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan,” ujar Lina di Jakarta Selatan, Rabu (3/11/2021).

Dia juga enggan menjajakan diri dengan berdiri di pinggir jalan atau lokalisasi yang menjual pelayanan seks dengan memajang wanita dalam akuarium kaca. “Kurang tertarik tuh jualan melalui aplikasi chatting maupun media sosial,” ucap Lina.

Berbekal parasnya yang cantik dan kemolekan tubuhnya, Lina berhasil menggaet pejabat dan pengusaha di tempatnya bekerja sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu karaoke.

Dari simpanan pejabat, dia memperoleh Honda HR-V dan dibekali uang Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari. Lina juga disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan. Karena secara materil terpenuhi otomatis dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun.

Pisah dari pejabat, Lina jatuh ke pelukan pengusaha batu bara asal Kalimantan. Selama 2 tahun menjalin hubungan terlarang dengan sang pengusaha, dia mendapat berbagai kemewahan. Apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun. 

Kemudian, Lina dibelikan mobil Honda Civic dan biaya kebutuhan operasional sehari-hari Rp25 juta-Rp30 juta per bulan. “Saya juga bisa membantu perekonomian keluarga hingga merenovasi rumah orang tua,” tuturnya.

Tak hanya itu, dia disuruh kuliah. “Biayanya ditanggung semua,” ucapnya. Tak seperti hubungannya dengan pejabat negara kini Lina bukan lagi di sangkar emas. Dia dibebaskan untuk berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam. Lina sempat berpikir jatuh hati dengan pengusaha itu, namun langsung dibuang jauh-jauh lantaran suami gelapnya memiliki istri dan anak di Kalimantan.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut