get app
inews
Aa Read Next : Usai Dikalahkan Irak, Begini Respons Justin Hubner

Indonesia jadi Negara Asia Pertama yang Ikut Piala Dunia Tahun 1938 di Prancis, Ini Sejarahnya

Selasa, 02 Agustus 2022 | 21:02 WIB
header img
Indonesia jadi negara Asia pertama yang ikut Piala Dunia pada tahun 1938 di Perancis. (Foto: AFC)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Indonesia jadi negara Asia pertama yang ikut Piala Dunia pada tahun 1938 di Perancis. Bahkan dari sejarah tersebut, FIFA secara resmi mengakui bahwa Indonesia adalah negara Asia pertama mengikuti Piala Dunia. 

Jika berbicara tentang negara Asia yang pertama kali mengikuti Piala Dunia, sebagian orang mungkin masih akan terbersit nama Jepang atau Korea Selatan. Hal tersebut lantaran perkembangan sepak bola di kedua negara Asia Timur itu memang sangat maju dan sering pentas di Piala dunia.

Namun, anggapan tersebut sama-sekali keliru, lantaran Korea baru tampil di Piala Dunia pada 1954. Sedangkan Jepang yang yang dianggap sebagai kiblat sepak bola Asia justru baru pertama kali mengikuti Piala Dunia pada 1998 yang digelar di Prancis.

FIFA secara resmi telah mengakui bahwa Indonesia adalah negara Asia pertama mengikuti Piala Dunia. 

Indonesia jadi Negara Asia Pertama yang Ikut Piala Dunia

Dikutip iNews.id dari laman resmi FIFA, Selasa (2/8/2022), Timnas Indonesia pernah ikut turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia, tepatnya pada Piala Dunia tahun 1938 di Prancis. Pada gelaran Piala Dunia ke-3 tersebut, Timnas Indonesia tentunya masih bernama Hindia Belanda.

Debut Hindia Belanda di turnamen empat tahunan itu terjadi pada tanggal 5 Juni 1938 di Reims, Prancis. Saat itu, tim yang menjadi buyut Timnas Indonesia menghadapi Hungaria.

Selain Hindia Belanda, Jepang sebenarnya menjadi tim Asia lainnya yang sempat mendaftar untuk kualifikasi Piala Dunia. Namun karena Jepang mundur, Hindia Belanda menjadi satu-satunya tim wakil Asia di ajang tersebut.

Sejarah FIFA mencatat, saat itu ada dua asosiasi sepak bola di Hindia Belanda. Satu adalah untuk pemain Belanda dan satunya lagi untuk pemain lokal. 

Akhirnya dilakukan seleksi pemain dari kedua federasi sebelum melakukan perjalanan ke Eropa. Hal itu sebenarnya tidak berjalan mulus karena sejumlah pemain lokal menolak bermain untuk penguasa kolonial.

Sayangnya, Hindia Belanda saat terpaksa mengakui keunggulan Hungaria dengan skor telak 0-6. Hal itu tak lain adalah minimnya pengalaman Timnas menghadapi tim-tim kuat Eropa.

Sempat Bobol Gawang Hungaria

Timnas saat itu sejatinya sempat membobol gawang Hungaria melalui Isaac Pattiwael (pemain kelahiran 1914, meninggal dunia pada 1987). Namun, gol Isaac Pattiwael tersebut dianulir wasit dan membuat Timnas harus mengakhiri pertandingan dengan tanpa pecah telur.

Karena Piala Dunia saat itu sepenuhnya dimainkan dalam format sistem gugur, kekalahan atas Hungaria itu menjadi akhir untuk tim pertama Asia di Piala Dunia.

Salah satu pemain sekaligus saksi atas tampilnya Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938 adalah Isaac ‘Tjaak’ Pattiwael. Ia mengaku sangat bangga karena bisa membela Tanah Air di ajang Internasional paling bergengsi.

Hal itu terungkap setelah putra dari Isaac ‘Tjaak’ Pattiwael, Yohannes Pattiwael, membeberkan pengalaman ayahnya ke publik dalam sebuah wawancara dengan FIFA.

"Tidak masalah apa yang terjadi, saya membela Indonesia," kata Tjaak kepada Yohannes yang dikutip dari FIFA.

Setelah merdeka, Indonesia adalah salah satu anggota pendiri Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang belum lolos ke Piala Dunia sendiri. Pada tahun 1986, Indonesia sebenarnya berpeluang lolos kualifikasi. 

Namun, Timnas Garuda harus mengakui keunggulan Korea Selatan di babak kedua kualifikasi zona Asia. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, timnas Indonesia belum juga bangkit karena nyatanya malah terperosok di dasar klasemen Grup K tanpa mengoleksi satu poin sama sekali alias 0.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut