JENDERAL Edi Sudrajat memulai karier militernya dengan apik. Dia merupakan siswa Akademi Militer (Akmil) angkatan pertama pada 1960 yang menerima Bintang Adhi Makayasa.
Selesai di Akmil, karier militer Edi Sudrajat terus moncer. Edi Sudrajat pernah menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 515/Tanggul, Jember, pada 1961–1962).
Lalu turut dalam Operasi Trikora. Kemudian bertugas melawan kelompok Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, serta Gerakan 30 September.
Edi Sudrajat berhasil meraih puncak karier militernya sebagai Panglima ABRI, kini TNI, semasa era Presiden Soeharto.
4 bintang di pundak Edi Sudrajat pun semakin bersinar ketika Presiden Soeharto mempercayainya juga sebagai Menteri Pertahanan Keamanan (Menhakam) dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
3 jabatan penting itu yakni Menhankam, Panglima ABRI dan KSAD dipegang Jenderal Edi Sudarajat dalam waktu bersamaan.
Ketiga jabatan tersebut sangat strategis dan penting dan hanya Jenderal Edi Sudrajat yang bisa meraihnya dan hingga saat ini belum ada jenderal lainnya bisa menempati posisi tersebut secara bersamaan.
Kepercayaan Presiden Soeharto ini bisa jadi efek dari kepandaian Jenderal Edi Sudrajat ketika di akademi dan kepiawaiannya dalam memimpin pasukan.
Jenderal (Purn) Edi Sudradjat meninggal dunia pada usia 68 tahun. Ia wafat pada Jumat 1 Desember 2006, sekira pukul 13.15 WIB, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Jenazahnya pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta