Apakah Kebakaran di Kilang Cilacap Akibat Petir? Ini Penjelasan Pertamina

CILACAP, iNews.id- Kebakaran yang terjadi di kompleks kilang minyak milik Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap pada Jumat (11/6/2021) malam berhasil dikendalikan. Muncul spekulasi, kalau kebakaran yang terjadi di salah satu tangki benzene akibat tersambar petir. Benarkah?

“Sampai sekarang, kami belum dapat memastikan apakah kebakaran yang terjadi di tangki benzene akibat petir. Namun, pada saat peristiwa terjadi, memang di Cilacap tengah dilanda hujan deras dengan petir yang menyambar. Tetapi, sekali lagi belum dapat dipastikan apakah kebakaran tersebut akibat petir,”kata Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan pada jumpa pers Sabtu (12/6/2021) dinihari.

Baca Juga

Ganjar Apresiasi Program Energi Terbarukan Pertamina Cilacap untuk Warga 

Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran kilang terjadi di tangki 205 di Area 39. Kejadian kebakaran pada jam 19.45 WIB pada saat terjadi hujan deras yang disertai dengan petir.

Sebelumnya, Hatim mengatakan bahwa pemadaman dilakukan dengan menggunakan penyemprotan foam ke arah titik api. Sejumlah 50 tenaga pemadam diturunkan untuk menangani kebakaran. “Seluruh anggota tim bekerja keras untuk melaksanakan pemadaman. Api berhasil dikendalikan sekitar sejam sejak kebakaran terjadi,”katanya.

Hatim menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatirkan pasokan BBM. Sebab, yang terbakar adalah tangki yang berisi benzene. Sehingga hal itu tidak akan mengganggu pasokan BBM maupun elpiji kepada masyarakat. “Masyarakat tidak perlu khawatir karena yang terbakar bukan tangki BBM atau elpiji,”jelasnya.

Baca Juga

Ada Takjil Gratis di Cilacap Tiap Hari, Ini Informasinya

Dia menambahkan benzene merupakan bahan dasar pembuat petrochemical. Untuk produksi BBM dan elpiji juga tidak ada masalah.

Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Editor : Elde Joyosemito