DI Gedung DPR/MPR bukan hanya tempat membahas masalah serius saja, namun hal-hal ringan dan humor juga muncul di sana.
Seperti dikutip buku "Ketawa Ngakak di Senayan, Humor-Humor Anggota DPR" karya Baharuddin Aritonang.
Dalam salah satu bagiannya Baharuddin Aritonang menuliskan soal susu gadis dan susu perawan. Begini lengkapnya tulisan Baharuddin Aritonang.
Saat becengkrama dengan wartawan di Gedung DPR/MPR, seorang wakl rakyat mengeluhkan berbagai praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pemerintah.
Mulai dari yang dibungkus dengan sumbangan sukarela, uang lelah dan sebagainya.
Seorang wartawan yang gemas mendengar cerita wakil rakyat itu langsung menimpali, "Begituan sih bukan cuma dilakukan oknum pemerintah.DPR juga," katanya.
"Bentar dulu bung," kata dia menimpali omongan si wartawan itu.
Saking banyaknya pungutan itu sampai sampai kami harus menggunkan isyarat khusus. Makanya, kata dia, tak heran kemudian muncul beberapa istilah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta