get app
inews
Aa Text
Read Next : Pentingnya Pendidikan Seks dari Orangtua pada Anak Untuk Menghindari Pelecehan Seksual

Angka Pelecehan Seksual Tinggi, Ini Penyakit Dari Dampak Trauma yang Mungkin Muncul

Selasa, 16 November 2021 | 21:01 WIB
header img
Ilustrasi pelecehan seksual.(Foto:Ist)

ANGKA pelecehan seksual di Indonesia masih cukup tinggi. Dari data tahun 2020 silam, kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi di ranah publik atau komunitas, jumlahnya mencapai ribuan.

Kasus-kasus tersebut meliputi pencabulan 531 kasus, perkosaan 715 kasus, pelecehan seksual 522 kasus, dan persetubuhan 176 kasus. Kekerasan seksual sudah pasti akan menimbulkan trauma bagi korbannya.

Akibatnya, bukan hanya trauma mental, namun korban juga akan mengalami trauma fisik. Berbagai studi menyebut, ada juga penyakit serius yang ditimbulkan dari trauma akibat pelecehan seksual. Apa saja? Melansir berbagai sumber seperti veryday Health, dan Abuse in Childhood or Adolescence and Gestational Diabetes, berikut ulasannya.

Penyakit Jantung

Seseorang yang pernah mengalami pelecehan seksual biasanya mengalami risiko jangka panjang, yakni terkena penyakit jantung atau kardiovaskular. Pengalaman buruk yang memberikan trauma kepada korban itu akan membahayakan kesehatan jantung. Fungsi pembuluh darah dan jantung akan menurun, atau bahkan lebih buruk.

Akibatnya, peluang terkena penyakit jantung cukup tinggi. Sementara itu, mengutip laman Everyday Health, penelitian yang telah dilakukan menyebut bahwa peningkatan kasus penyakit jantung bagi para korban pelecehan seksual biasanya terjadi di usia paruh baya.

Diabetes Gestasional

Penyakit serius lainnya yang bisa ditimbulkan akibat pelecehan seksual adalah diabetes. Sebuah studi yang dirangkum dalam American Journal of Preventie Medicine berjudul “Abuse in Childhood or Adolescence and Gestational Diabetes” mengungkapkan, perempuan yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual di masa kanak-kanak atau remajanya berisiko mengalami diabetes saat dewasa.

Adapun jenis diabetesnya adalah diabetes gestasional. Jurnal tersebut menyebut, diabetes gestasional adalah kondisi di mana seorang ibu hamil mengalami peningkatan kadar gula yang cukup signifikan.

Sementara itu, salah satu faktor yang menyebabkan korban pelecehan seksual ini berpeluang mengalami diabetes gestasional adalah karena berat badan mereka cenderung meningkat pada usia dewasa muda. Patut disadari bahwa obesitas merupakan pemicu utama terjadinya kasus diabetes, termasuk diabetes gestasional.

HSDD

HSDD atau Hypoactive Sexual Desire Disorder, merupakan sebuah kondisi medis di mana hasrat seksual seseorang rendah. Kondisi ini juga umum disebut sebagai keengganan seksual. Bagi para korban pelecehan seksual, kembali berhubungan seksual bisa saja membangkitkan rasa trauma mereka. Maka dari itu, keengganan seksual muncul.

Melansir healthline, ada 2 kondisi dalam HSDD yang bisa menentukan perencanaan pengobatan yakni primer dan sekunder. Kondisi primer, terjadi saat seseorang sama sekali tidak memiliki hasrat seksual dan jarang, atau bahkan tidak pernah melakukan hubungan seksual.

Sementara untuk kondisi sekunder, biasanya terjadi pada orang yang awalnya memiliki hasrat seksual normal. Namun, berubah karena mengalami kekerasan ataupun pelecehan seksual.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut