get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Laka Lantas, Petugas Gabungan di Banyumas Lakukan Ramp Check Bus Pariwisata

Asal Mula PO Bus Puspa Jaya, Didirikan 1978 Oleh Seorang Transmigrasi Asal Bali

Kamis, 01 September 2022 | 11:55 WIB
header img
Puspa Jaya merupakan PO bus yang cukup melegenda di Indonesia. PO yang satu ini didirikan I Ketut Narya atau yang lebih akrab disapa Pakek (Kakek) Narya pada 1978. (Foto: Instagram Puspa Jaya)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Bagi sebagian orang Lampung pasti sudah tidak asing dengan perusahaan otobus (PO) Puspa Jaya. Ternyata berdirinya PO bus asal Way Kanan, Lampung ini memiliki kisah tersendiri.

Puspa Jaya merupakan PO bus yang cukup melegenda di Indonesia. PO yang satu ini didirikan I Ketut Narya atau yang lebih akrab disapa Pakek (Kakek) Narya pada 1978.

Dengan hanya bermodalkan satu unit bus pada awal berdiri, Puspa Jaya memulai bisnis transportasinya dengan melayani penumpang jurusan Banjit – Tanjung Karang (Bandar Lampung). Banjit adalah salah satu daerah di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Dilansir dari tayangan YouTube PerpalZ TV, Rabu (31/8/2022), anak I Ketut Narya, I Ketut Pasek menuturkan berdirinya PO Puspa Jaya tidak lepas dari upaya memenuhi kebutuhan keluarga dan jiwa bisnis sang ayah.

Dia mengisahkan awalnya I Ketut Narya adalah seorang guru di Pulau Bali. Dia memutuskan bertransmigrasi meninggalkan profesinya untuk berdagang hasil bumi di daerah lain.

Setelah cukup sukses berdagang hasil bumi, I Ketut Narya kemudian mendirikan perusahaan otobus yang mampu bertahan hingga sekarang, di mana saat ini dikelola generasi kedua.

"Mulai tahun 1992, saya kelola Puspa Jaya. Sebenarnya saya basic-nya bukan transport. Mau jadi arsitek, makanya saya ambil sekolah di UGM. Tapi garis tangan berkata lain," ujar I Ketut Pasek.

"Ayah itu ada anak 2, satu saya, satu di Yogyakarta. Kuliah di sana tapi dapat istri di sana. Akhirnya dia urus bisnis di sana, saya yang pegang PO Puspa Jaya ini. Ada keputusan keluarga saya harus urus ini," katanya.

I Ketut Pasek mengungkapkan saat pertama kali terjun ke dunia perbusan dirinya tidak tertarik. Namun berhubung ini merupakan bisnis keluarga, dia bertanggung jawab mempertahankannya.

Dia sempat belajar ke Amerika Serikat (AS) mengenai sumber daya manusia sekitar 3 semester. I Ketut banyak belajar dari para awak kendaraan hingga akhirnya dapat mengambil keputusan tepat.

"Saya merancang bangunan. Tapi ini bisnis keluarga, harus dipertahankan. Karyawan juga banyak yang bergantung dengan usaha ini. Kalau tidak diurus sendiri kemistri tidak ada. Bisnis ini sedikit salah maka perbaikan akan lama," kata I Ketut Pasek.

Dia mengaku telah menyiapkan generasi ketiga untuk melanjutkan Puspa Jaya. Pendidikan telah disiapkan dengan harapan ketika sudah terjun, tidak ada lagi rasa kaget seperti yang dialaminya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut