Death Letter Box ini menurut Hendro merupakan sistem komunikasi yang digunakan pasukan gerilya. Yakni berupa kurir membawa pesan dari satuan induk untuk satuan induk yang lainnya.
Selanjutnya, kurir akan meletakkan suratnya dalam tanahz dan diambil kurir lainnya yang akan datang ke tempat sesuai kesepakatan.
Pasukan bergerak ratusan kilometer jalan kaki di tengah hutan rimba. Di saat di mana bahkan ketika siang hari tidak tidak bisa melihat matahari karena tertutup oleh pohon yang besar.
"Pak Wismoyo jalan kaki dalam keadaan puasa. Karena itu aneh dia bisa menemukan satu tempat yang digali kemudian ditemukan surat. Karena itu bisa terbongkar komunikasi antar satuan PGRS-Paraku. Itu komunikasi pasukan klandestin, awalnya dari penemuan Kapten Wismoyo Arismunandar,” ujarnya dilansir dari iNewsKalbar.id.
“Saya menjadi Kepala Seksi Intelijen, saya tinggal melanjutkan membuka Death Letter Box yang lain, tapi awal dari pembongkaran adalah penemuan Pak Wismoyo,” ujar Hendro.
Editor : Alfiatin