Pedang Damaskus kian masyhur saat sang panglima muslim, Salahuddin Al-Ayyubi menaklukan Yerusalem pada 2 Oktober 1187 M. Meskipun kehebatan pedang ini masih menjadi misteri. Hingga membuat sejumlah ahli metalurgi penasaran, komposisi apa saja yang digunakan sebagai bahan baja pedang Damaskus sehingga memiliki kekuatan luar biasa.
Bahkan, seorang sastrawan Eropa, Sir William Scott, menggambarkan kehebatan pedang Damaskus dalam novelnya. Ia mengisahkan, jika pedang tersebut sangat tajam sehingga sutera halus yang melayang dan jatuh di mata pedang tersebut terbelah menjadi dua bagian.
Sejak saat itu, senjata yang digunakan dalam pertempuran oleh tentara Muslim banyak menggunakan baja Damaskus. Hal ini yang membuat cara pembuatan pedang Damaskus ini sangat dirahasiakan oleh pandai besi.
Rahasia tersebut pun terkubur, bersama meredupnya penggunaan pedang seiring mulai banyaknya penggunaan senjata api. Namun, sejumlah pandai besi Eropa masih terus berusaha mencari komposisi yang tepat dalam membuat pedang baja sekuat pedang Damaskus.
Editor : Alfiatin